news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Bukan Sekadar Sumur Bor, Ini Cara Teknologi Energi Surya yang Lebih Ramah Lingkungan Menjawab Krisis Air Desa.
Sumber :
  • Istockphoto

Bukan Sekadar Sumur Bor, Ini Cara Teknologi Energi Surya yang Lebih Ramah Lingkungan Menjawab Krisis Air Desa

Teknologi air bersih berbasis energi terbarukan bukan sekadar solusi alternatif, melainkan kebutuhan di tengah krisis iklim dan tekanan lingkungan. Sektor air
Kamis, 25 Desember 2025 - 23:35 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Akses air bersih kini tidak lagi semata soal ketersediaan sumber air, melainkan juga tentang bagaimana teknologi dimanfaatkan untuk memastikan keberlanjutan. 

Di berbagai negara maju, pemanfaatan energi terbarukan untuk sistem air bersih telah menjadi standar baru. Australia, misalnya, mengembangkan sistem pompa air berbasis tenaga surya untuk wilayah pedalaman yang jauh dari jaringan listrik. 

Sementara itu, Jerman dan Belanda memadukan energi terbarukan dengan sistem pengolahan air tanah untuk menekan emisi karbon sekaligus menjaga kualitas air. 

Pendekatan ini menunjukkan bahwa teknologi air bersih berbasis energi terbarukan bukan sekadar solusi alternatif, melainkan kebutuhan di tengah krisis iklim dan tekanan lingkungan.

Laporan International Energy Agency (IEA) dan World Health Organization (WHO) juga menegaskan bahwa sektor air memiliki potensi besar untuk bertransformasi menjadi lebih hijau melalui pemanfaatan energi surya dan angin. 

Melansir dari berbagai sumber, sistem pompa bertenaga surya dinilai lebih efisien untuk wilayah dengan pasokan listrik terbatas, sekaligus mengurangi biaya operasional jangka panjang. 

Negara-negara Nordik bahkan telah mengintegrasikan sistem air bersih berenergi terbarukan dengan pengelolaan desa dan kota kecil, sehingga layanan air tetap berjalan stabil meski konsumsi energi ditekan secara signifikan.

Prinsip yang sama kini mulai diterapkan di Indonesia, terutama di wilayah desa yang menghadapi tantangan air bersih kronis. Salah satu contohnya adalah Desa Tumpangkrasak di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. 

Desa dengan kepadatan penduduk tinggi ini selama bertahun-tahun bergantung pada sumur gali dan sumur bor dangkal yang kualitas airnya kian menurun. Air kerap berwarna keruh, berbau besi, dan pada musim kemarau debitnya menyusut drastis. 

Kondisi tersebut diperparah oleh hasil uji mikrobiologi yang menunjukkan adanya kontaminasi bakteri patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella sp., dan Pseudomonas aeruginosa.

Menjawab persoalan tersebut, sebuah inisiatif penyediaan air bersih berbasis energi terbarukan diresmikan pada 22 Desember 2025. Program Penyediaan Air Minum Desa (PAMDes) ini menghadirkan pendekatan teknologi yang lebih aman dan berkelanjutan. 

Sistem dirancang untuk menjangkau akuifer yang lebih dalam melalui pengeboran hingga 80 meter, lengkap dengan pemasangan casing, screen pipe, dan grouting guna mencegah masuknya kontaminasi dari permukaan.

Salah satu kunci keberhasilan sistem ini adalah pemanfaatan tenaga surya sebagai sumber energi utama. Pompa submersible KSB CORA-1C/21 yang dikombinasikan dengan sistem UMAISOL 100-0.75/22-I memungkinkan pengoperasian pompa tanpa ketergantungan penuh pada listrik konvensional. 

Panel surya yang terpasang dapat bekerja secara fleksibel, dengan pengaturan controller yang memungkinkan penggunaan energi surya maupun listrik. Pendekatan ini sejalan dengan praktik di negara-negara maju yang menjadikan energi terbarukan sebagai tulang punggung sistem air bersih pedesaan.

Air yang dipompa kemudian ditampung dalam menara air beton setinggi 10 meter dengan kapasitas 18,8 meter kubik. Dari sini, air didistribusikan melalui jaringan pipa ke rumah-rumah warga. 

Sistem PAMDes dari sumur bor TK-2 dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih RW 5 dengan total penerima manfaat 1.136 jiwa. Pada tahap awal tahun 2025, distribusi difokuskan ke RT 3, 4, dan 5 dengan 663 warga sebagai penerima manfaat langsung.

Lebih dari sekadar infrastruktur fisik, keberlanjutan sistem ini ditopang oleh penguatan kelembagaan desa. Pengelolaan air bersih dilakukan melalui kelompok PAMDes yang terintegrasi dengan BUMDes, disertai pelatihan pengoperasian dan perawatan pompa, panel surya, serta sistem kelistrikan. 

Model ini mencerminkan praktik community-based water management yang banyak diterapkan di Eropa dan Australia, di mana masyarakat lokal dilibatkan langsung agar sistem dapat berjalan mandiri.

“Akses terhadap air bersih merupakan fondasi utama bagi kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, KSB Indonesia berupaya menghadirkan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga memperkuat kapasitas pengelolaan di tingkat desa serta mendorong pemanfaatan energi terbarukan,” ujar Presiden Direktur KSB Indonesia, Teo Boon Teong.

Bukan Sekadar Sumur Bor, Ini Cara Teknologi Energi Surya yang Lebih Ramah Lingkungan Menjawab Krisis Air Desa
Sumber :
  • Ist

 

“Kami memastikan bahwa investasi sosial ini dirancang dengan pendekatan keberlanjutan yang matang. Melalui pengelolaan yang terintegrasi dengan BUMDes, sistem air bersih ini diharapkan dapat beroperasi secara mandiri, transparan, dan memberikan manfaat ekonomi bagi desa, sekaligus menjamin akses air bersih yang aman dan terjangkau bagi masyarakat,” jelas Finance Director KSB Indonesia, Arman Reyes Furqon.

Dengan pendekatan teknologi, energi bersih, dan pengelolaan berbasis komunitas, model penyediaan air bersih seperti di Tumpangkrasak menunjukkan bahwa desa di Indonesia mampu mengadopsi praktik global. 

Di tengah krisis air dan energi, sistem air bersih berbasis energi terbarukan bukan lagi wacana, melainkan solusi nyata yang relevan untuk masa depan. (udn)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:13
01:47
02:41
01:22
01:17
00:57

Viral