news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Gereja Puhsarang, Kediri, Jawa Timur.
Sumber :
  • Istimewa

Gereja Puhsarang, Perpaduan Wisata Religi dan Cagar Budaya di Lereng Gunung Wilis

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Puhsarang juga ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya karena nilai sejarah, arsitektur, dan spiritualitasnya yang tinggi.
Rabu, 17 Desember 2025 - 19:09 WIB
Reporter:
Editor :

Kediri, tvOnenews.com - Gereja Santa Maria Lourdes Puhsarang atau yang lebih dikenal sebagai Gereja Puhsarang merupakan salah satu situs wisata religi Katolik paling bersejarah di Indonesia. Terletak di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, gereja ini telah menjadi tujuan ziarah sejak pertama kali berdiri pada 1936. 

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Puhsarang juga ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya karena nilai sejarah, arsitektur, dan spiritualitasnya yang tinggi.

Gereja Puhsarang dirancang oleh arsitek ternama Henri Maclaine Pont dengan pendekatan yang memadukan liturgi Katolik dan kearifan budaya Nusantara. 

Bangunan gereja tidak mengusung gaya Eropa secara utuh, melainkan menampilkan unsur arsitektur Jawa yang kuat, mulai dari struktur atap, tata ruang, hingga penggunaan material alami yang menyatu dengan lanskap pegunungan. 

Perpaduan tersebut menjadikan Puhsarang sebagai salah satu contoh penting arsitektur religius modern Indonesia yang berakar pada tradisi lokal.

Nilai sejarah dan budaya Puhsarang turut diperkuat dengan statusnya sebagai kawasan ziarah nasional.

Gereja Puhsarang, Kediri, Jawa Timur
Sumber :
  • istimewa

 

Kompleks ini tidak hanya mencakup gereja utama, tetapi juga Gua Maria Lourdes, Bukit Golgota, dan jalur Jalan Salib yang membentang mengikuti kontur alam. Keberadaan elemen-elemen tersebut menjadikan Puhsarang sebagai ruang perjumpaan antara iman, sejarah, dan alam.

Memasuki Tahun Yubileum atau Tahun Pembebasan yang ditetapkan Gereja Katolik setiap 25 tahun sekali, Gereja Puhsarang kembali menjadi sorotan. 

Tahun Yubileum merupakan tahun sakral yang dimaknai sebagai periode rahmat, pengampunan, dan rekonsiliasi. 

Pada Yubileum 2025, yang dimulai sejak 25 Desember 2024 bertepatan dengan Hari Natal, jumlah peziarah ke Puhsarang tercatat mengalami peningkatan signifikan.

Dalam momentum tersebut, Puhsarang kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu titik energi spiritual terpenting di Indonesia. Kompleks ziarah yang telah berdiri hampir satu abad ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang batin bagi umat yang ingin merenungkan iman dan mencari pengampunan.

Keberadaan titik energi spiritual ini tidak semata-mata dikaitkan dengan Gereja Puhsarang dan perayaan Tahun Yubileum. Kawasan di lereng Gunung Wilis ini secara turun-temurun dipercaya berada di jalur lintas energi spiritual Tanah Jawa. 

Lokasinya diyakini menyimpan resonansi historis, religius, dan alamiah yang memperkuat proses penyembuhan batin. 

Kondisi tersebut membuat Puhsarang kerap dikunjungi tidak hanya oleh umat Katolik, tetapi juga pemeluk kepercayaan lain yang mencari ketenangan, ruang meditasi, refleksi, dan kontemplasi di tengah arus kehidupan modern yang serba cepat.

Salah satu titik ziarah utama di kawasan ini adalah Bukit Golgota Puhsarang yang terletak tak jauh dari kompleks Gua Maria Lourdes. Bukit ini menjadi representasi simbolis Kalvari di Yerusalem, tempat pengorbanan terbesar dalam iman Katolik. 

Jalur Salib di Bukit Golgota berupa tanjakan berbatu yang mengikuti kontur bukit, dengan perhentian-perhentian Jalan Salib mulai dari pengadilan Yesus hingga wafat dan dimakamkan-Nya.

Melalui jalur tersebut, peziarah tidak hanya mengenang kisah sengsara Kristus, tetapi menghayatinya secara fisik dan batin melalui langkah kaki, irama napas, dan keheningan alam sekitar. Dalam tradisi Katolik, Golgota dimaknai sebagai titik di mana pengorbanan menjadi sumber pemulihan. 

Di Puhsarang, makna tersebut kian diperkuat oleh atmosfer Tanah Jawa yang dipercaya menyimpan jejak energi spiritual leluhur, seolah alam turut mengiringi doa-doa peziarah.

Memasuki Tahun Yubileum, perjalanan ziarah ke Bukit Golgota dinilai semakin bermakna. Jalur Salib Puhsarang menjadi simbol perjalanan pembebasan dan pemulihan rohani, mengajak umat untuk melepaskan beban batin, memberi pengampunan, dan kembali kepada Tuhan dengan hati yang dimurnikan. 

Yohanes (41), pengunjung asal Jakarta, mengaku merasakan pengalaman batin yang kuat saat berziarah.

Di Bukit Golgota, apalagi dekat salib besar itu, ada sensasi hangat di dada. Sulit dijelaskan, tapi jelas bukan sugesti. Seperti diingatkan: kamu tidak berjalan sendiri,” ucapnya sambil menunjuk salib di Bukit Golgota.

Dalam rangka menyambut Yubileum 2025, Gereja Puhsarang telah menyiapkan sejumlah agenda rohani dan kontemplatif, antara lain Misa Jumat Legi yang sarat nuansa budaya Jawa, Perayaan Jalan Salib Akbar dengan rute penuh di Bukit Golgota, sesi doa dan retret batin bersama komunitas rohani, serta pembukaan jalur refleksi malam dalam suasana hening di bawah cahaya obor.

Ketenangan Puhsarang juga menarik minat pengunjung dari berbagai latar belakang kepercayaan. Kawasan religius ini dikenal sebagai ruang iman yang terbuka, tempat siapa pun dapat merasakan kedamaian batin dan keheningan. Ketua Stasi Puhsarang, Suwito, menyebut sejak awal kawasan ini memang inklusif. 

“Wisata religi dalam artian mereka yang mau hadir. Bagi mereka yang Katolik bisa berdoa kepada Bunda Maria. Tapi tidak menutup kemungkinan dan juga banyak pengunjung dari non-Katolik juga hadir, dan mereka juga menikmati keindahan dari Puhsarang ini,” ujarnya.

Nilai budaya Puhsarang turut mendapat perhatian para ahli. Ketua Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia, Ninie Susanti Tedjowasono, menilai gereja yang usianya mendekati satu abad ini menyimpan nilai toleransi yang tinggi. 

“Gereja ini tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga merupakan contoh arsitektur yang menggabungkan budaya lokal dan Eropa,” kata Ninie.

Dukungan pemerintah daerah juga menguatkan posisi Puhsarang sebagai destinasi wisata religi dan budaya. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menegaskan komitmen pengembangan kawasan. 

“Ke depan kami juga akan mendorong pariwisata di Kabupaten Kediri dan menguatkan tagline Kediri Berbudaya,” kata dia.

Akses menuju Puhsarang kini semakin mudah dengan beroperasinya Dhoho International Airport. Bandara ini menjadi pintu gerbang baru menuju Kediri dengan waktu tempuh sekitar 30–40 menit menuju kawasan Puhsarang melalui jalur darat yang terhubung dengan baik. 

Kehadiran bandara tersebut mempermudah peziarah dari berbagai wilayah sekaligus membuka peluang lebih luas bagi pengembangan wisata religi lintas iman di Kabupaten Kediri.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral