news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kolaborasi Teknologi Digital Lintas Sektor Jadi Sorotan Industri 2025, Ekonomi Digital RI Makin Matang.
Sumber :
  • Istockphoto

Kolaborasi Teknologi Digital Lintas Sektor Jadi Sorotan Industri 2025, Ekonomi Digital RI Makin Matang

Data resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang 2025 mencatat bahwa aktivitas transaksi digital terus bertambah seiring meluasnya penggunaan pembayaran
Jumat, 12 Desember 2025 - 22:55 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Perkembangan ekosistem layanan keuangan berbasis teknologi di Indonesia menunjukkan peningkatan yang semakin stabil. Pertumbuhan ini diperkuat oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan digital yang lebih cepat, efisien, dan dapat diakses dari berbagai daerah. 

Data resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang 2025 mencatat bahwa aktivitas transaksi digital terus bertambah seiring meluasnya penggunaan pembayaran elektronik, identitas digital, dan layanan akses keuangan lainnya yang mendukung aktivitas ekonomi harian.

Namun, pertumbuhan tersebut tidak berjalan mulus tanpa tantangan. Peningkatan aktivitas digital ikut memicu kerawanan baru, seperti penipuan berbasis online dan penyalahgunaan data pribadi. 

Tantangan ini menuntut ekosistem nasional memperkuat sisi literasi dan sistem perlindungan agar masyarakat tidak hanya menikmati kemudahan teknologi, tetapi juga terlindungi secara memadai. Di sinilah peran kolaborasi lintas sektor menjadi sangat penting, karena inovasi saja tidak cukup tanpa kepercayaan publik.

Berbagai lembaga, baik regulator, pelaku industri, hingga akademisi, mulai memperkuat pendekatan edukatif yang lebih komprehensif. 

Melansir dari ANTARA, kampanye literasi keuangan digital, forum diskusi publik, hingga penyediaan layanan konsultasi menjadi langkah strategis untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan pengawasan. 

Tahun 2025 menunjukkan bahwa masa depan ekosistem digital Indonesia tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi pada kemampuan setiap pihak bekerja bersama.

Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) resmi membuka Mandiri BFN Fest 2025 sebagai penutup rangkaian Bulan Fintech Nasional. Momen ini dimanfaatkan berbagai pelaku industri untuk memperluas dialog seputar perkembangan ekosistem layanan digital di Indonesia. 

Kolaborasi dengan Bank Mandiri sebagai official banking partner dan Privy sebagai penyedia kepercayaan digital menjadi bagian dari upaya mendorong sistem keuangan yang lebih inklusif dan aman. Ajang ini bukan semata soal acara, melainkan momentum penguatan struktur ekosistem nasional yang sedang berkembang pesat. 

Ini merupakan lanjutan diskusi strategis yang sebelumnya dibahas pada FEKDI dan IFSE 2025, khususnya terkait arah transformasi digital dan dampaknya pada sektor riil. Inovasi teknologi harus dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat.

“Acara ini menjadi ruang kolaborasi terbesar untuk memperluas edukasi, meningkatkan kepercayaan publik, serta memastikan layanan fintech berkembang secara aman, bertanggung jawab, dan berdampak bagi ekonomi,” ujar Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir. 

Fondasi utama pertumbuhan ekosistem digital terletak pada kolaborasi lintas sektor. Ia meyakini bahwa sinergi yang kuat dapat menghadirkan akses layanan yang lebih terjangkau dan tepat guna, sekaligus memastikan bahwa masyarakat memperoleh manfaat langsung dari inovasi yang ada.

Kerja sama yang terjalin melalui BFN Fest merefleksikan upaya bersama memperluas literasi keuangan. Fokus utamanya adalah mendorong pemberdayaan UMKM dan pelaku usaha produktif lainnya agar mampu memanfaatkan layanan digital secara optimal. Integrasi teknologi dalam rantai layanan pembayaran dan pembiayaan dapat membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan ekosistem yang semakin terintegrasi, kami berharap festival ini melahirkan lebih banyak kerja sama yang mendorong pertumbuhan ekonomi, digitalisasi UMKM, perluasan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Adhika Vista selaku Corporate Secretary Bank Mandiri.

 Adhika menambahkan bahwa pihaknya terbuka terhadap bentuk kolaborasi yang berorientasi pada manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Hingga November 2025, Anti-Scam Center menerima lebih dari 370 ribu laporan dengan potensi kerugian mencapai Rp8,2 triliun. Data ini menunjukkan meningkatnya risiko yang harus dihadapi bersama oleh pelaku industri digital.

“Dan terakhir, yang sangat penting adalah sinergi dan kolaborasi, baik antar otoritas, kementerian/lembaga, maupun antara sektor publik dan privat. Jadi kita bersama-sama melakukan sinergi sehingga kita bisa menangkal efek yang tidak baik untuk perlindungan konsumen,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK, Rizal Ramadhani.

Kolaborasi Teknologi Digital Lintas Sektor Jadi Sorotan Industri 2025, Ekonomi Digital RI Makin Matang
Sumber :
  • Ist

 

Kegiatan ini juga menghadirkan beragam kegiatan seperti konferensi, expo, hingga sesi jejaring yang bertujuan mempertemukan ribuan peserta dari dalam dan luar negeri. Targetnya, lebih dari 5.000 pengunjung, menghadirkan hampir 100 narasumber dari 26 negara, serta melibatkan puluhan mitra asosiasi dan penyelenggara literasi. 

Berbagai kegiatan itu tidak hanya menampilkan inovasi, tetapi juga menjadi wadah berbagi pengalaman dan gagasan mengenai masa depan ekonomi digital Indonesia.

Dengan pendekatan yang lebih berfokus pada edukasi dan kolaborasi, kegiatan ini menegaskan bahwa masa depan digital nasional akan semakin kuat bila seluruh pemangku kepentingan terus bekerja bersama, membangun integritas, dan menjaga kepercayaan publik. (udn)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral