- Kolase BNN dan ANTARA/Azmi Samsul M
Kisah Jejak Hitam Dewi Astutik Jadi Bos Gembong Narkoba Internasional, Awalnya Beraksi dengan Godfather
tvOnenews.com - Kisah Dewi Astutik menjadi bos gembong narkoba internasional menyedot perhatian publik. Sorotan ini tak lekang akibat ia ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Penangkapan Dewi Astutik oleh BNN bersama tim gabungan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Mami sapaan akrabnya, ditangkap akibat melakukan penyelundupan dua ton sabu.
BNN bersama Interpol dan BAIS menangkap buros kelas kakap bernama Paryatin (PA) itu di Kamboja pada 1 Desember 2025. Penangkapan Dewi Astutik karena penyelundupan sabu senilai Rp5 triliun.
Publik penasaran kisah awal mula Dewi Astutik menjadi bos gembong narkoba kelas kakap. Hal ini langsung diungkap oleh Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto.
Dewi Astutik Bertemu dengan Godfather Nigeria
- ist
Suyudi menjelaskan, awal mulanya Dewi Astutik hanya sosok warga berasal dari Ponorogo, Jawa Timur (Jatim). Semua keadaan berubah sejak mengenal seorang Godfather ternama.
Kata Suyudi, Mami bertemu warga negara Nigeria berinisial DON yang dikenal sebagai sosok Godfather. Ia kala itu sedang bekerja di Kamboja.
"Singkat cerita bertemu orang Nigeria yang sudah jadi buronan, inisial DON. DON inilah yang menjadi caretaker dan godfather PAR alias DA selama di Kamboja," ujar Suyudi dikutip tvOnenews.com, Sabtu (6/12/2025).
Di Kamboja, Dewi bekerja di tempat penipuan atau scamming. Menariknya, DON adalah sosok yang terlibat dalam jaringan narkoba lintas negara.
"Karena di Kamboja, PAR merasa bisa dikendalikan semua jaringan dengan uang," tuturnya.
Perlu diketahui, Dewi Astutik sebenarnya baru bekerja di Kamboja pada Februari 2023. Sayangnya dari situlah menjadi pertama kali pertemuan antara Dewi dan DON.
Kerja Sama dengan Godfather Nigeria
Pertemuan Dewi dan DON inilah menjadi cikal bakal mereka saling bekerja sama. Mereka langsung membuat rancangan penjualan narkoba lintas Asia-Afrika.
Jaringan peredaran narkoba pertama Dewi dan DON sangat agresif sejak awal 2024. Mereka pintar menyusun struktur jual narkoba di lintas Asia-Afrika.
Dewi mulanya mempersiapkan penjualan melalui kurir. Ia juga melakukan pengemasan barang penjualannya.
Untuk DON, Godfather asal Nigeria itu memiliki tugas mengatur penyuplaian narkotika. Tak hanya itu, ia juga melakukan pendanaan jaringan.
"Pola kerja antara DON dan DA, DA yang supply dan atur kurir. DON yang supply barang narkotika ke Dewi, Dewi siapkan pengemasan barangnya, DON yang membiayai jaringan melalui Dewi," jelasnya.
Dewi Astutik Beraksi dan DON Ditangkap
Pergerakan mereka langsung mendapat atensi dunia internasional. Bos gembong narkoba asal Ponorogo, Jawa Timur itu melakukan pergerakan lewat balik layar.
Nasib DON sang Godfather asal Nigeria itu berakhir tragis. Ia ditangkap dan terpaksa diekstradisi ke Amerika Serikat (AS).
Kendati demikian, rekam jejak DON sudah lama terekam. Sebab ia menjadi buronan oleh badan anti narkotika, Drug Enforcement Administration (DEA).
DON bahkan sudah sangat lama membangun jaringan kriminal. Jaringan itu tersebar di sejumlah negara.
Suyudi menyampaikan, Dewi Astutik telah tercatat di red notice Interpol pada 3 Oktober 2024. Hal ini membuat namanya sebagai buronan internasional.
Jaringan Dewi begitu besar. Negara yang menjadi pasokan narkoba dalam komplotannya meliputi, Indonesia, Laos, Hong Kong, Korea, Brasil, dan Ethiopia.
Dewi Astutik Jadi Buronan Korea Selatan
Komjen Suyudi menjelaskan berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil komunikasi antara BNN dan otoritas Korea Selatan, Dewi menjadi buronan oleh Korsel.
Pihak Kejaksaan Korsel mengungkapkan hal ini pasca WNI ditangkap akibat kasus narkoba. WNI itu merupakan orang dari hasil rekrutan Dewi untuk melancarkan jaringannya melakukan penyelundupan narkoba.
Penangkapan Dewi Astutik di Kamboja
Suyudi menyebut bahwa proses penangkapan tidak secara mendadak. BNN telah melakukan langkah sejak jauh hari agar lancar meringkus Dewi.
Kata Suyudi, berdasarkan hasil laporan dari intelijen pada 17 November 2025, BNN mendapat informasi bahwa Dewi berada di wilayah Phnom Penh, Kamboja.
Laporan inilah membuat BNN dan tim gabungan langsung bergegas menuju Kamboja pada 25 November 2025. Tim gabungan BNN juga tidak ingin sia-sia, mereka bekerja sama dengan otoritas setempat.
Beberapa otoritas menjadi sasaran kerja sama tim gabungan BNN, antara lain KBRI Phnom Penh, BAIS TNI, dan perwakilan Polri berada di kamboja.
Atas kerja sama tersebut, keberadaan Dewi Astutik berhasil ditemukan dan ditangkap di sebuah hotel di Sihanoukville, Kamboja pada 1 Desember 2025.
"Target berhasil ditangkap ketika sedang bersama dengan seorang laki-laki," katanya.
Alasan Dewi Astutik Sulit Ditangkap
Suyudi menjelaskan alasan Dewi sulit ditangkap. Bos gembong narkoba selain Fredy Pratama itu kerap kali berpindah dari satu negara ke negara lain.
Dewi Astutik pun berhasil ditangkap tim gabungan BNN. Ia terakhir dipindahkan menuju Phnom Penh. Tujuannya untuk melakukan proses verifikasi identitas dan penyerahan resmi dari antarotoritas.
Dewi dipulangkan melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (2/12/2025) sore hari WIB. Selepas itu, jejaringnya berhasil terungkap, ia melancarkan aktivitas pendistribusian narkotika dengan jenis kokain, sabu, dan ketamin.
Penangkapan Dewi Astutik Bikin Syok Keluarga
Akibat menjadi buronan kasus narkoba jaringan Golden Triangel Internasional, Dewi Astutik membuat keluarga syok. Sang suami, Sarno (51) kaget usai istrinya diringkus tim gabungan BNN.
Kata Sarno, selama ini pihak keluarga hanya mengetahui Paryatin bekerja di luar negeri. Istrinya juga mengaku sebagai asisten rumah tangga (ART) selama 11 tahun.
"Di media ada fotonya, saya syok dan kaget. Tapi saya pasrah," ujar Sarno.
Rupanya Sarno sudah resah mendidik Paryatin. Ia juga tidak mengetahui rekam jejak istrinya sebagai gembong narkoba internasional.
Lebih lanjut, Sarno menceritakan alasan istrinya sangat ingin bekerja sebagai TKW. Usut punya usut, Dewi menggunakan nama adiknya demi bisa pergi ke luar negeri.
(hap)