news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Sinergi Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah: Gebyar ABG Jadi Ajang Penguatan Riset Obat dan Makanan dan Dorong Inovasi Kesehatan Nasional.
Sumber :
  • Istockphoto

Sinergi Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah: Gebyar ABG Jadi Ajang Penguatan Riset Obat dan Makanan dan Dorong Inovasi Kesehatan Nasional

Kemajuan sektor kesehatan tidak dapat dipisahkan dari kemampuan suatu negara dalam memperkuat riset, inovasi, dan kolaborasi lintas disiplin. Dalam industri obat, makanan
Minggu, 16 November 2025 - 23:46 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kemajuan sektor kesehatan tidak dapat dipisahkan dari kemampuan suatu negara dalam memperkuat riset, inovasi, dan kolaborasi lintas disiplin. 

Dalam industri obat, makanan, serta teknologi kesehatan, temuan baru sering kali lahir dari kerja bersama antara akademisi, pelaku industri, dan pemerintah yang menyediakan ruang eksperimen serta pengembangan berbasis ilmu pengetahuan.

Ekosistem yang terjalin melalui kolaborasi semacam ini menjadi landasan penting bagi negara yang ingin membangun sektor kesehatan modern dan berdaya saing.

Di tingkat global, berbagai negara menunjukkan bahwa inovasi di sektor kesehatan bertumbuh pesat ketika riset tidak berjalan sendiri-sendiri. Korea Selatan, misalnya, mempercepat pengembangan bioteknologi melalui integrasi riset kampus dengan pusat inkubasi industri. 

Melansir dari berbagai sumber, sebagai contohnya, Singapura mengembangkan sistem pengawasan pangan yang lebih presisi berkat konsorsium publik-swasta yang meneliti keamanan produk secara paralel dan berkelanjutan. 

Praktik semacam itu menjadi inspirasi bagi berbagai lembaga di Indonesia untuk memperkuat ekosistem riset di bidang kesehatan dan pangan. Indonesia juga mulai mendorong pendekatan kolaboratif serupa dengan memposisikan inovasi sebagai pendorong utama kemajuan industri kesehatan. 

Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada penciptaan produk baru, tetapi juga memastikan keamanan, mutu, dan standar ilmiah yang ketat. Acara yang mempertemukan akademisi, pelaku bisnis, dan pemerintah menjadi titik temu yang strategis agar riset dan industri berkembang sejalan, sambil membuka ruang agar produk lokal mampu bersaing di ranah internasional.

Dokter Reza Gladys, Dipl. AAAM, bersama dr. Attaubah Mufid ikut berpartisipasi dalam Gebyar Academia Business and Government Collaboration (ABG) yang diselenggarakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia sebagai bagian dari refleksi satu tahun Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran. 

Kegiatan yang digelar pada 15–16 November 2025 di Kantor BPOM, Jakarta Pusat dan diprakarsai oleh Kepala BPOM, Prof. Taruna Ikrar, M.D., Ph.D., ini dirancang untuk memperkuat sinergi antara akademisi, dunia usaha, dan pemerintah dalam mendorong lahirnya inovasi baru di sektor kesehatan serta obat dan makanan. 

Agenda internasional ini diikuti 10 booth peserta dari Korea, Malaysia, India, Singapura, dan Indonesia, serta 20 perguruan tinggi nasional. Gebyar ABG diharapkan menjadi momentum baru untuk mempertemukan ide, riset, dan peluang bisnis yang dapat mendorong kemandirian inovasi nasional terlebih untuk produk-produk lokal, ujar dr. Reza Gladys saat ditemui di lokasi kegiatan. 

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral