Perkuat Gerakan Ekologis, Polda Riau Tanam 21.000 Pohon dan Bekali Pelajar Green Policing

Jakarta, tvOnenews.com - Polda Riau akan menggelar dua agenda besar pada November 2025 untuk memperkuat gerakan ekologis. 

Pertama, Workshop Green Policing untuk 311 Ketua OSIS SMA/SMK/MA se-Riau pada 12-14 November. 

Kedua, Program Penanaman 21.000 Pohon Serentak di seluruh jajaran Polres dan satker Polda Riau mulai 10-21 November, dalam rangka Hari Pohon Nasional.

Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan menegaskan bahwa penanaman pohon itu merupakan langkah nyata Polri menjaga kelestarian lingkungan dan menjadikan Green Policing budaya kerja. 

"Penanaman 21.000 pohon Ini adalah ikhtiar moral dan ekologis kita untuk memastikan bumi tetap terawat," tegas Kapolda, dikutip Senin (10/11). 

Penanaman akan dilakukan di berbagai lokasi dan setiap satker diwajibkan mendokumentasikan serta melaporkan perkembangannya secara berkala. 

"Gerakan ini harus punya dampak jangka panjang. Tidak boleh menanam lalu ditinggalkan. Setiap pohon adalah amanah, setiap titik tanam adalah masa depan,” tambahnya.

Bersamaan dengan itu, Workshop Green Policing yang digagas Ditbinmas Polda Riau bertujuan membentuk kepemimpinan hijau di kalangan pelajar, menanamkan kesadaran lingkungan, dan nilai "Melindungi Tuah, Menjaga Marwah". 

Kegiatan itu mencakup orasi, tur lingkungan, penanaman pohon, pembuatan konten kreatif, dan penandatanganan Deklarasi Pelajar Green Policing.

Dirbinmas Polda Riau, Kombes Eko Budhi menjelaskan, Ketua OSIS dipilih karena peran mereka sebagai penggerak di sekolah. "Melalui workshop ini, mereka kita siapkan menjadi pelajar pelopor lingkungan di Riau. 

Mereka akan menjadi penyambung pesan Green Policing di sekolah, komunitas, dan ruang digital,” ujarnya. Workshop juga akan diisi seminar lingkungan dan kompetisi kreatif.

Pada hari terakhir, peserta akan belajar membuat bibit pohon dan kompos di Bank Pohon Polda Riau, serta ditutup dengan inagurasi Pelajar Green Policing. 

Irjen Herry berharap kedua agenda ini menjadi fondasi bagi gerakan ekologis jangka panjang. 

"Kalau pohon adalah warisan fisik untuk bumi, maka para pelajar adalah warisan pemikiran untuk masa depan. Gerakan ini harus berjalan bersama. Kita menanam pohon sambil menanam cara pandang baru yang lebih hijau, lebih peduli, dan lebih bertanggung jawab,” ujar Irjen Herry.