news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Bukan Hanya Pandai Agama, Santri Kini Juga Siap Berdaya Saing di Era Global.
Sumber :
  • Istimewa

Bukan Hanya Pandai Agama, Santri Kini Juga Siap Berdaya Saing di Era Global

Peran santri dalam masyarakat Indonesia kini tak hanya mempelajari kitab kuning dan ilmu fikih, tetapi juga memahami sains, teknologi, serta bahasa asing.
Sabtu, 8 November 2025 - 02:54 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Peran santri dalam masyarakat Indonesia kini tak hanya mempelajari kitab kuning dan ilmu fikih, tetapi juga memahami sains, teknologi, serta bahasa asing.

Transformasi ini menunjukkan bahwa pesantren tidak lagi tertinggal dalam menghadapi arus globalisasi.

Kemajuan pendidikan di pesantren menjadi bukti bahwa lembaga keagamaan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai tradisi. 

Di berbagai daerah, santri tidak lagi hanya melahirkan para kiai atau ustaz, tetapi juga menjadi akademisi, wirausahawan, bahkan profesional di bidang modern seperti teknologi informasi dan komunikasi. 

Kemampuan adaptasi mereka didorong oleh sistem pendidikan pesantren yang semakin inklusif dan terbuka terhadap inovasi hingga santri kini menjadi simbol keseimbangan antara moralitas dan intelektualitas.

Kemandirian, disiplin, dan nilai spiritual tetap menjadi fondasi utama dalam kehidupan santri. 

Namun, pendekatan pendidikan yang lebih progresif menjadikan pesantren sebagai ruang pembentukan karakter sekaligus pusat pengembangan kompetensi global tanpa kehilangan jati diri keislamannya.

Pondok Pesantren Al-Hidayah Al-Mumtazah (ATAZ) Bekasi menjadi salah satu contoh lembaga pendidikan yang menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas. 

Di pesantren ini, pengkajian kitab kuning tetap menjadi pilar utama, namun santri juga mengikuti kurikulum nasional sebagaimana sekolah formal. 

Majlis Permusyawaratan Organisasi Santri, Usta M. Aufal Waro mengatakan dengan sistem tersebut santri tidak hanya memahami ilmu agama secara mendalam, tetapi juga memiliki dasar akademik yang kuat untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

“Pesantren ini kami bangun untuk mencetak generasi yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing global,” katanya, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Ia menegaskan bahwa pendidikan agama tidak boleh dipisahkan dari kebutuhan dunia modern. 

Menurutnya sistem pendidikan yang mereka jalankan memungkinkan santri memahami kitab klasik sekaligus terbiasa dengan disiplin ilmu kontemporer.

Kegiatan belajar mengajar di ATAZ terintegrasi antara sekolah dan asrama.

Santri mendapatkan pengawasan penuh selama 24 jam dan mengikuti kegiatan diniyah seperti tafsir, hadis, dan fikih di sore hari. 

“Keseimbangan ini menjadi kunci agar santri tetap berakar pada nilai Islam tetapi mampu berpikir global,” lanjutnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral