- Istimewa
Sokong Pelatih Tenis Berkualitas Menuju PON 2028, PP PELTI Gelar Pelatihan Sertifikasi ITF
Jakarta, tvOnenews.com - Serangkaian persiapan dilakukan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP PELTI) jelang menghadapi PON 2028.
Persiapan tersebut diantaranya yakni menggelar pelatihan pelatih tenis tingkat dasar di Sekretariat PP PELTI, Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK).
Sekretaris Jenderal PP PELTI, Andi Fajar Asti mengatakan pelatihan ini merupakan bentuk keseriusan organisasi dalam meningkatkan kemampuan para pelatih tenis di Indonesia.
Menurutnya saat ini masih sangat sedikit pelatih yang memiliki sertifikat International Tennis Federation (ITF).
"Ini adalah program yang harus terus didorong di PB PELTI untuk terus ditingkatkan agar stok pelatih kita yang bersertifikat ITF itu semakin banyak. Melihat saat ini pelatih kita yang bersertifikat ITF masih sangat sedikit," kata Andi kepada awak media, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Andi menuturkan melalui pelatihan ini diharapkan Indonesia akan memiliki lebih banyak pelatih berkualitas yang mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi di masa mendatang.
"Jadi sudah cukup lama kita tidak melakukan pelatihan pelatih level one. Tentu kondisi ini tidak ideal, makanya kita ingin support pelatih yang terbaik, itu harapan kita," katanya.
Selain itu, kata Andi, pelatihan ini juga menjadi bagian dari persiapan jangka panjang menuju PON 2028.
Menurutnya PB PELTI ingin memastikan para atlet didampingi oleh pelatih berlisensi resmi ITF saat menghadapi ajang nasional tersebut.
"Jangka pendek ini persiapan menuju PON, kita tahu PON akan berlangsung 2028, tapi seleksinya sudah mulai tahun depan. Jadi kita ingin pelatih yang mendampingi atlet di PON nanti adalah pelatih yang bersertifikat ITF," jelas Andi Fajar.
Sebagai langkah strategis, PP PELTI menargetkan setiap kabupaten atau kota memiliki minimal dua pelatih bersertifikat ITF.
Langkah ini dilakukan agar Indonesia diharapkan akan memiliki sedikitnya 2000 pelatih bersertifikat dalam beberapa tahun mendatang.
"Target kita ke depan minimal tiap kabupaten ada dua pelatih bersertifikat ITF. Kalau ada 500 kabupaten/kota se-Indonesia, minimal kita membutuhkan 2000 pelatih di masa yang akan datang," katanya.
Adapun kegiatan ini berlangsung selama tiga hari hingga 6 November 2025 dan mendapat sertifikasi langsung dari ITF. (raa)