- Istimewa
Lewat Pos Indonesia, Pemerintah Pastikan BLT Kesra Tepat Waktu dan Tepat Sasaran
- Istimewa
Pos Indonesia Siap Salurkan BLT ke Seluruh Wilayah
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, menegaskan kesiapan perusahaan pelat merah itu dalam menyalurkan bantuan hingga ke pelosok negeri. Pihaknya tengah melakukan pemetaan wilayah berdasarkan data dari Kementerian Sosial untuk mempercepat proses distribusi.
"Begitu data kami terima, kami langsung lakukan mapping ke seluruh daerah. Kami akan berkoordinasi baik dengan Kementerian Sosial di pusat maupun dengan pemerintah daerah agar percepatan penyaluran ini bisa tercapai. Target kami, dari waktu 30 hari yang diberikan, insya Allah dalam 20 hari bisa kami tuntaskan," ujar Haris.
Haris menambahkan, Pos Indonesia akan tetap menggunakan aplikasi Post Giro Cash sebagai sistem utama dalam penyaluran. Mekanismenya dilakukan secara digital untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
"Penerima datang, kita verifikasi, foto uang dan penerima, lalu datanya otomatis masuk ke dashboard kami. Ini sama seperti skema bansos sebelumnya seperti PKH, sembako, maupun subsidi upah," katanya.
Haris juga menyoroti manfaat tambahan dari sistem penyaluran melalui Pos Indonesia, yaitu pembuatan rekening giro bagi para penerima bantuan.
"Semua penerima bansos ini kami buatkan rekening. Jadi mereka punya akses keuangan dan bisa mencairkan langsung di Kantorpos," katanya.
Menurut Haris, bantuan tunai ini diharapkan dapat segera menggerakkan ekonomi lokal.
"Kami berharap uang yang diterima masyarakat dibelanjakan di warung-warung, kedai-kedai, agar ekonomi daerah ikut tumbuh," ujarnya.
Hasil Efisiensi Fiskal
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa tambahan anggaran untuk BLT Kesra merupakan hasil dari efisiensi dan realokasi anggaran negara. Pemerintah berhasil mengalihkan belanja yang kurang produktif ke kegiatan yang lebih berdampak langsung pada masyarakat.
"Ini hasil dari efisiensi. Kita realokasikan belanja yang tidak produktif untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, termasuk membantu saudara-saudara kita di desil 1 sampai 4. Selama tiga bulan, total tambahan bantuan ini sekitar Rp30 triliun," tutur Prasetyo.
Ia menambahkan, pemerintah berharap kebijakan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.