- istimewa
Update Jumlah Korban Meninggal Ponpes Al-Khoziny Terus Bertambah
Sidoarjo, tvOnenews.com – Proses evakuasi korban reruntuhan bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, kini memasuki hari ke-8. Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah dari bawah reruntuhan bangunan pada Selasa pagi (7/10/2025).
Dengan penemuan terbaru itu, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 55 orang, terdiri dari 50 jenazah utuh dan 5 bagian tubuh (body part) yang telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Jenazah terbaru telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Surabaya, untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.
- Tangkapan layar tvOne
Reporter tvOne Faisal Rinaldi melaporkan dari lokasi bahwa proses pembersihan reruntuhan bangunan terus dilakukan tanpa henti.
Berdasarkan informasi dari BNPB, hingga hari ketujuh malam kemarin, progres pembersihan mencapai lebih dari 70 persen.
“Tim SAR gabungan menargetkan pembersihan lokasi rampung pada hari ini atau paling lambat Selasa besok,” ujar Faisal dalam laporannya.
Upaya tersebut diharapkan dapat mempercepat proses pencarian korban yang hingga kini masih belum ditemukan.
13 Orang Masih Hilang
- Antara
Data sementara menunjukkan masih terdapat 13 orang yang dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Pencarian terus dilakukan oleh tim SAR gabungan yang bekerja selama 24 jam penuh tanpa henti, mengingat peluang korban selamat semakin kecil seiring waktu.
Sementara itu, total keseluruhan korban dari peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny kini mencapai 154 orang. Dari jumlah tersebut:
104 orang berhasil selamat
50 orang meninggal dunia
13 orang masih dalam pencarian
Hingga kini, proses identifikasi korban terus dilakukan oleh tim DVI Polda Jawa Timur. Namun, sejumlah kendala masih dihadapi petugas, terutama akibat kondisi jenazah yang sudah sulit dikenali.
“Beberapa jenazah mengalami kerusakan fisik, sehingga proses pencocokan sidik jari dan gigi memerlukan waktu lebih lama,” jelas salah satu petugas DVI.
Kepada masyarakat, terutama keluarga yang masih mencari anggota keluarganya, pihak kepolisian mengimbau agar segera menyerahkan data antemortem seperti identitas diri, barang pribadi korban, atau catatan medis ke posko DVI Polda Jawa Timur untuk membantu proses identifikasi.