news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Petugas memasukkan peti berisi jenazah korban kecelakaan Helikopter BK117 D3 ke dalam ambulans.
Sumber :
  • ANTARA

Kisah Titik Terang Penemuan Helikopter yang Jatuh di Hutan Mentewe Kalimantan

Segenap upaya pencarian Helikopter dengan nomor registrasi PK-RGH, tipe BK117-D3 milik Estindo Air, baik penelusuran udara menggunakan armada pesawat dan helikopter, maupun tim darat yang menembus rimba selama 48 jam pertama belum membuahkan hasil.
Senin, 8 September 2025 - 05:47 WIB
Reporter:
Editor :

Laporan warga juga menguatkan arah pencarian. Mereka yang sedang berladang di sekitar lokasi sempat melihat helikopter melintas rendah, mengeluarkan asap, terdengar ledakan, lalu hilang di lembah yang diapit dua bukit yang mengarah tenggara kawasan pegunungan Meratus itu.

Bangkai helikopter berwarna hijau biru seberat 3,8 ton ditemukan pada Rabu siang pukul 14.45 Wita, berjarak sekitar 700 meter dari koordinat yang diberikan KNKT. Tim SAR mereka melihat puing-puing badan helikopter yang hangus menjadi monumen duka di tengah belantara.

Setibanya di lokasi, tim SAR berperalatan lengkap, melibas lereng curam dan menembus arus sungai deras langsung bergegas mencari para penumpang.

Profesionalisme, solidaritas, dan mental penyelematan tim diuji. Mereka menemukan dari delapan korban, beberapa jasad masih utuh, sementara sebagian lain hangus atau terpotong akibat ledakan dan kobaran api.

Lebih dari 60 personel gabungan SRU darat tetap bergerak sigap meski dihadapkan dengan hujan yang menambah risiko. Proses evakuasi jasad korban berlangsung lebih dari 30 jam meski jarak yang mereka tempuh ke posko hanya enam jam perjalanan infanteri.

Kedelapan korban yang tercatat dalam manifes penerbangan adalah Kapten Haryanto Tahir (Makassar, Sulawesi Selatan) dan teknisi mesin helikopter Hendra Darmawan (Luwu, Sulawesi Selatan).

Sementara enam penumpang adalah Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Kuantan Singingi, Riau), Yudi Febrian Rahman (Pekanbaru, Riau) dan Andys Rissa Pasulu (Balikpapan, Kalimantan Timur). Mereka belakangan diketahui merupakan rekan satu tim yang sedang melaksanakan tugas perusahaan sektor kehutanan.

Hal tersebut diketahui setelah nama Mark Werren masuk sebagai salah satu korban insiden ini. Pria ini dikenal sebagai ahli kehutanan dan salah satu pengembang hutan tanaman industri pulpwood, termasuk di Indonesia, selama tiga dekade terakhir.

Warren sebagai sosok yang terbiasa merancang masa depan industri hutan berkelanjutan itu kini terhenti langkahnya di tengah rimba Tanah Bumbu. Kepergiannya ini meninggalkan duka bagi kalangan ahli kehutanan industri global, Asia Pasific Resources International Limited (APRIL) Grup.

 

Identifikasi

Berita Terkait

1 2
3
4 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral