- Istimewa
Film Animasi Jumbo Tembus 9,4 Juta Penonton, Anak-anak Jebolan Binus Ikut Berkontribusi
Jakarta, tvOnenews.com - Karya anak bangsa Indonesia film animasi Jumbo tercatat telah ditonton oleh 9,4 juta penonton dalam 43 hari penayangannya di bioskop.
Termasuk karya ini buah tangan anak-anak jebolan Binus University, salah satunya adalah Garry Liwang.
Garry menjabat sebagai Editing, Lighting, Rendering, and Compositing (ELRC) Supervisor.
“Di Binus saya belajar bukan hanya teori, tapi langsung terlibat dalam proyek nyata yang mendorong saya untuk berpikir seperti profesional sejak mahasiswa. Itu sangat memudahkan saya ketika akhirnya masuk ke dunia kerja," kata Garry dalam keterangannya, Minggu (18/5/2025).
Binus memang berkomitmen untuk terus menciptakan dampak bermanfaat bagi masyarakat salam berbagai bidang melalui lulusannya yang tidak hanya terampil, juga mampu beradaptasi dan berkontribusi nyata.
Hal ini sejalan dengan inisiatif Kampus Berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sebagai bentuk keberlanjutan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana kampus kini dituntut untuk tidak hanya berperan dalam pengajaran, juga menjadi katalisator transformasi sosial dan ekonomi, baik secara lokal maupun global.
Rektor Binus University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M. mengatakan Binus secara konsisten menjalankan transformasi pendidikan yang menyatu dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
“Kami membekali mahasiswa dengan pengalaman praktikal sejak kuliah. Dengan pendekatan fleksibel dan multidisipliner, mahasiswa BINUS mampu beradaptasi lebih cepat dan unggul saat memasuki dunia profesional. Kami percaya bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga dampak nyata yang dapat diberikan oleh lulusannya kepada bangsa,” ungkapnya.
Selain itu, Binus University juga komitmen menjawab tantangan sosial dan ekonomi melalui inovasi, kolaborasi, dan penciptaan dampak.
Acara ini juga sejalan dengan inisiatif Kampus Berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sebagai bentuk keberlanjutan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kampus kini dituntut untuk tidak hanya berperan dalam pengajaran, tetapi juga menjadi katalisator transformasi sosial dan ekonomi, baik secara lokal maupun global.
“Kami membekali mahasiswa dengan pengalaman praktikal sejak kuliah. Dengan pendekatan fleksibel dan multidisipliner, mahasiswa BINUS mampu beradaptasi lebih cepat dan unggul saat memasuki dunia profesional. Kami percaya bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga dampak nyata yang dapat diberikan oleh lulusannya kepada bangsa,” tegasnya.