- Istimewa
Peran Penting Teknologi dalam Konteks Demokrasi dan Partisipasi Politik di Indonesia
Dengan demikian, dalam pesta demokrasi Pemilu Serentak 2024, TIK telah turut mewarnai jalannya kontestasi merebut suara rakyat.
Penggunaan TIK dalam pesta demokrasi memiliki dampak positif (plus) dan negatif (minus).
Pada perspektif yang positif (plus), TIK telah digunakan sebagai saran kampanye yang konstruktif.
Para kontestan bisa menyampaikan visi, misi, dan programnya kepada rakyat.
Selain itu, para kontestan juga bisa berdialog secara langsung dan mendengarkan aspirasi rakyat.
Kampanye melalui media sosial terbukti efektif meraih dukungan rakyat.
Sedangkan, pada perspektif yang negatif (minus), media sosial telah digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan berita bohong (hoaks), memfitnah lawan politik, dan menjatuhkan harkat martabat pihak kompetitor.
Penyalahgunaan media sosial bisa berdampak menurunnya kualitas demokrasi.
Oleh karenya, solusi untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah bisa meningkat literasi digital dengan tujuan agar kemajuan TIK bisa digunakan secara lebih arif dan bijaksana.
Selain itu, aparat penegak hukum perlu mengambil langkah tegas dan tidak pandang bulu terhadap para penyebar hoaks dan fitnah.
"TIK saat ini telah memperindah wajah demokrasi di Indonesia dimana rakyat bisa lebih bebas menyampaikan aspiranya kepada para pemimpin politik," pungkasnya.
Sekedar informasi tambahan, APJII mencatat sebesar 82,6% penduduk di daerah tertinggal telah terhubung dengan internet.
Sisanya, sebanyak 17,4% masyarakat belum memiliki akses internet.
Survei tersebut dilakukan dengan 1.950 sampel yang diambil dari 17 provinsi dan 64 kabupaten.
Periode survei ini diselenggarakan pada Juli hingga September 2024.
"Survei ini bukan hanya tentang angka, tapi cerminan dan realitas tantangan pemerataan internet seluruh Indonesia terutama di daerah 3T," kata Sekretaris APJII Pusat Zulfadly Syam dalam keterangannya.
Diperkirakan, 82,6% dari penduduk daerah tertinggal mencapai angka 8.114.273 pengguna dari total 9.823.575 jiwa.
Angka ini mencakup Kabupaten Nunukan dan Kepulauan Talaud.
Untuk laki-laki menyumbang 59,40% kontribusi dari penetrasi internet di daerah tertinggal, dan perempuan sebesar 40,60%.
Milenial memberikan kontribusi sebanyak 41,22%, disusul Gen Z dengan 36,37%, Gen X 15,89%, Baby Boomers 4,66%, Post Gen Z 1,74%, dan Pre Boomers sebanyak 0,12%.
Adapun, Indonesia menggelar pesta demokrasi serentak terbesar sepanjang masa, yaitu Pemilu dan Pilkada pada 2024.