news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

TD Ameritrade Diduga Tipu Puluhan Investor di Belasan Provinsi, Korban Ramai-ramai Lapor Polisi.
Sumber :
  • istimewa - Istock photo

TD Ameritrade Diduga Tipu Puluhan Investor di Belasan Provinsi, Korban Ramai-ramai Lapor Polisi

Lebih dari 60 orang menjadi korban investasi bodong berkedok perdagangan saham yang diduga dilakukan oleh TD Ameritrade/TDem
Kamis, 5 Desember 2024 - 12:42 WIB
Reporter:
Editor :

Untuk diketahui, sampai saat berita ini diterbitkan, pihak tvOnenews.com masih mengkonfirmasi kepada pihak Polda Jawa Timur, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Sulawesi Selatan, dan Polda Jawa Tengah. Tak lain mempertanyakan kasus tersebut. 

Bahkan, pihak tvOnenews.com saat ini masih menghubungi pihak TD Ameritrade untuk melakukan konfirmasi isu tersebut. 

Kemudian, seperti yang dilansir dari Tempo.co.id, pada hari Kamis (5/12/2024), penipuan skema ponzi berkedok investasi saham dengan label Ameritrade kembali menyita perhatian publik. 

Banyak korban melaporkan kerugian yang bervariasi, bahkan mencapai miliaran rupiah.

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima sejumlah laporan dari korban. 

“Kerugian mereka beragam, mulai dari Rp 27 juta hingga miliaran rupiah,” ungkap Alfons, Selasa (12/11/2024).

Alfons menjelaskan bahwa Ameritrade dulunya adalah perusahaan pialang saham di Amerika Serikat yang kini telah diakuisisi oleh Charles Schwab Corporation sejak 2020. 

Entitas aslinya sudah tidak ada, sementara nama Ameritrade yang beredar di Indonesia hanyalah ulah oknum yang memalsukan identitas.

- Modus Penipuan: Iming-Iming IPO dan Keuntungan Cepat

Menurut Alfons, para pelaku menggunakan janji keuntungan besar dari saham IPO (Initial Public Offering) untuk menarik korban. 

Korban diminta menyetorkan dana awal untuk membeli saham yang diklaim akan melesat tinggi. Awalnya, mereka diberikan keuntungan kecil untuk memancing investasi lebih besar.

“Korban kemudian dijebak untuk menyetor lebih banyak lagi dengan berbagai alasan, dan akhirnya uang tersebut lenyap tanpa jejak,” jelas Alfons.

Hingga saat ini, jumlah korban yang melapor terus bertambah. Alfons memperkirakan total kerugian yang dialami bisa mencapai Rp 100 miliar. 

Beberapa korban kini tengah mempersiapkan laporan resmi ke Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti kasus ini. (aag)

Berita Terkait

1 2 3
4
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral