news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

TD Ameritrade Diduga Tipu Puluhan Investor di Belasan Provinsi, Korban Ramai-ramai Lapor Polisi.
Sumber :
  • istimewa - Istock photo

TD Ameritrade Diduga Tipu Puluhan Investor di Belasan Provinsi, Korban Ramai-ramai Lapor Polisi

Lebih dari 60 orang menjadi korban investasi bodong berkedok perdagangan saham yang diduga dilakukan oleh TD Ameritrade/TDem
Kamis, 5 Desember 2024 - 12:42 WIB
Reporter:
Editor :

Kemudia pada akhirnya, kata dia korban terjebak dengan tawaran investasi penawaran saham perdana (IPO) emiten luar negeri berdenominasi dolar. 

"Mereka rilis Saham IPO 5 saham dan semua anggota diminta mengajukan langganan (daftar) IPO yang direkomendasikan. Dianjurkan daftar pesan semua. Dalihnya tidak semua yang daftar disetujui. Korban rerata memesan saham IPO tersebut. Tapi yang tidak pesan ternyata  tetap diberikan kuota," bebernya.
 
"Di sinilah jebakan penipuan yang mereka lakukan, saat saham IPO dirilis, para korban diberikan kuota IPO yang banyak sampai puluhan ribu dollar dan diwajibkan untuk menyelesaikan pembelian dengan alasan sudah pesan, bila tidak membeli skor kredit di Akun kita akan berkurang," lanjutnya.

"Akhirnya kita semua menambah saldo di akun TDem untuk bisa memenuhi pembelian saham IPO tersebut. Belum ditradingkan Saham IPO pertama, saham IPO kedua dirilis dengan kuota yang diberikan juga banyak, sehingga para korban juga dipaksa untuk memasukkan dana lagi  sesuai alokasi saham yang ditentukan sepihak. Jika korban tidak melunasi, dana dalam akun dibekukan alias tak bisa dicairkan," tambahnya. 

Kepada sejumlah korban, dijelaskannya kembali, bahwa komplotan ini menawarkan pinjaman dana untuk membeli saham IPO. Ada salah satu korban, kata Agnes, dana itu ternyata dari rekening pinjaman online.

Yang juga aneh, kata Agnes, IPO berulangkali ditunda atau mundur. Salah satu alasannya karena pemilu di Amerika Serikat. 

Puncaknya, ketika para korban sudah melunasi saham IPO, ternyata modal dan keuntungan tidak bisa ditarik. 

“Dalihnya bermacam-macam dan aneh-aneh alias tidak masuk akal. Inilah yang membuat korban benar-benar diperdaya perdagangan saham berkedok broker ilegal mencatut nama TD Ameritrade. “Ada yang rugi miliaran rupiah,” kata Agnes. 

Dahulu, kata dia TD Ameritrade adalah broker ternama di AS, pada 2020, Charles Schwab mengakuisisi TD Ameritrade, seluruh layanan serta platform trading diintegrasikan ke ekosistem Charles Schwab. Platform TD Ameritrade sendiri telah ditutup Mei 2024.

“Kami berharap pihak berwajib dan seluruh instansi terkait bisa segera membongkar sindikat ini dan membantu para korban dari kerugiannya. Kami berharap masyarakat menjadi lebih paham dan hati-hati, agar tidak ada lagi korban-korban baru,” beber Agnes.

Berita Terkait

1 2
3
4 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral