- Istimewa
Pidato Olly Dondokambey Saat Terima Anugerah Gelar HC Profesor di Jei University Seoul
Di awal pidato saya, saya menyoroti bagaimana Gelombang Korea atau Hallyu melanda dunia melalui seni dan ekonomi berbasis budaya. Dari teman-teman Korea saya, saya mengetahui bahwa di Korea seseorang tidak menjadi artis atau entertainer dalam semalam. Faktanya, mereka mengikuti pendidikan. Pendidikan berbasis seni dan budaya sangat penting dalam mempersiapkan pelajar muda dan menjadikan mereka seniman yang benar-benar profesional dan berpendidikan tinggi. Inilah mengapa pendidikan penting. Hal lain yang menarik perhatian saya adalah bagaimana Korea menjadi negara pertama yang memulai 5G dan Kecerdasan Buatan/Artificial Intelligent (AI). Ketika Anda menggabungkan pendidikan dengan kemajuan sistem digital termasuk 5G dan AI, hasilnya akan luar biasa. Kerjasama digital antara Indonesia dan Korea adalah suatu keniscayaan khususnya karena kedua negara memiliki Visi besar dalam rangka Satu Abad Kemerdekaan kedua negara di tahun 2045.
Ada pepatah Korea yang menyatakan bahwa “Keluarga bukanlah satu hal yang penting. Keluarga adalah segala hal yang penting dalam hidup kita” (Gajogeun hanaui jungyohan geosi anida. Jeonbuida). Saya beruntung memiliki keluarga saya bersama saya hari ini. Izinkan saya memperkenalkan Anda kepada Rita, istri saya. Selama sepuluh tahun terakhir, dia menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional di Provinsi Sulawesi Utara, berusaha mengembangkan kerajinan lokal menjadi produk yang unik. Rio, anak sulung saya, akan dilantik sebagai Anggota Parlemen Indonesia pada Oktober 2024. Ray, anak bungsu saya, saat ini sedang menempuh studi di University of London di Inggris. Jadi ya, kami adalah keluarga yang percaya pada pentingnya mendidik generasi muda.
Dengan demikian, atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, saya merasa senang dan bangga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Universitas Jei dengan Universitas Sam Ratulangi. Saya ingin mengingatkan semua orang bahwa penandatanganan ini bukanlah tujuan akhir, sebaliknya penandatanganan ini menandai babak baru untuk kolaborasi antar universitas. Pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi dalam kurikulum yang berfokus pada visi bersama dalam mempromosikan seni, budaya, dan ekonomi kreatif.
Pada Desember 2023, populasi Indonesia telah melebihi 280,73 juta orang dibandingkan dengan 52 juta orang yang tinggal di Korea Selatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengejar kolaborasi yang saling menguntungkan (Win-Win Collaboration) untuk membantu mahasiswa Indonesia masuk ke Universitas dengan Fakultas yang mereka inginkan. Akan menjadi nilai tambah ekstra jika beasiswa untuk pemuda dan pemudi dari Sulut termasuk Universitas Sam Ratulangi disediakan oleh Universitas Jei. Investasi dalam sumber daya manusia sangat penting dalam mempererat hubungan antara kedua negara kita. Kolaborasi lain yang mungkin dilakukan adalah pembukaan pabrik di Provinsi Sulawesi Utara. Hingga saat ini, kami telah melihat investasi besar dari Korea di bagian barat Indonesia seperti pembukaan Hyundai Motor Manufacturing di Cikarang, banyak Korea Exchange Bank (KEB) Hana dan Kookmin Bank (KB) Bank Bukopin yang dibuka di mal. Kita berharap ke depan, kolaborasi Indonesia dan Korea akan semakin progresif merambah wilayah Timur Indonesia termasuk Sulawesi Utara.