- Kolase tvOnenews.com
Eks Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Curhat, Setelah Mendekam di Penjara Dia Benar-benar Hanya Ingin...
tvOnenews.com - Di tengah ramainya kasus pembunuhan dan pemerkosaan gadis asal Cirebon, Vina, salah satu terpidana yakni Saka Tatal memberikan sebuah pernyataan yang mengejutkan.
Kita tahu kalau belakangan kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dialami oleh Vina kembali mencuri perhatian masyarakat.
Semua berawal karena munculnya film layar lebar yang mengangkat kisah tragis yang dialami oleh Vina.
Poster film Vina: Sebelum 7 Hari (sumber: IMDb)
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dialami oleh Vina diangkat menjadi sebuah film dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari.
Hal tersebutlah yang membuat kasus pembunuhan Vina Cirebon akhirnya kembali mendapat sorotan dari masyarakat Indonesia.
Pasalnya, diketahui jika ternyata pihak kepolisian masih belum bisa menangkap 3 pelaku pembunuhan Vina.
Diketahui kalau pihak kepolisian sendiri sudah menangkap 8 orang pelaku yang terlibat pembunuhan dan pemerkosaan Vina.
Namun selain belum ditangkapnya 3 orang dalam kasus ini ada beberapa hal yang cukup janggal.
Saka Tatal terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon. (sumber: tangkapan layar tvOne)
Salah satu dari 8 orang pelaku yang ditangkap mengaku jika dirinya merupakan korban salah tangkap.
Saka Tatal yang ditangkap dengan 7 orang lainnya mengatakan jika dirinya tidak pernah terlibat kasus pembunuhan tersebut.
Saat diwawancarai di acara Apa Kabar Indonesia Siang TvOne, Saka mengungkapkan jika dirinya merupakan korban salah tangkap.
Ia menjelaskan jika pada saat kejadian pembunuhan Vina, dirinya sedang bersama dengan kakak dan pamannya.
"Waktu di malam kejadian saya posisi ada di rumah paman saya sama kakak saya juga ada sama teman-temannya kakak saya," kata Saka.
"Dari sebelum magrib hingga malam hingga jam 10 lewat jam 11, kurang saya pindah ke bengkel karena teman saya motornya rusak minta diantar langsung dibenerin ke bengkel jam 11 kurang saya pergi menuju ke bengkel," lanjutnya.
Vina (Sumber : Istimewa)
Saka pun menceritakan kronologi bagaimana dirinya bisa ditangkap dan dituding terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Dakwaannya bahwa saya memukul, tapi kenyataannya berbeda saya dipukuli, saya disiksa, saya disetrum, disuruh mengakui apa yang dituduhkan itu tapi kenyataan saya tidak melakukan apapun yang dilakukan tersebut," sambungnya.
"Awalnya saya dirumah bangun tidur, itu sore, saya main ke rumah nenek saya terus ada adiknya Eka Sandi (salah satu pelaku) disuruh isi bensin, adiknya nyuruh saya antar sekalian mau main bola," jelas Saka.
"Abis isi bensin saya mau ngasihin motornya ke Eka Sandi di depan SMP 11, pas mau kasihin motor nya ke Eka Sandi itu udah ada polisi Eka sandi udah di tangkap," lanjutnya.
"Saya nyamperin kesitu, pas udah nyampe kesitu saya langsung ditangkap tanpa sepengetahuan apapun, saya gak dikasih tau penyebab apapun juga tidak pernah," sambungnya.
Saka harus mendapatkan hukuman kurungan penjara selama kurang lebih 3 tahun dan baru bebas pada April 2020 lalu.
Kolase foto poster film Vina: Sebelum 7 Hari dan Saka Tatal Sumber : Kolase tvOnenews.com
Kini setelah bebas, Saka mengatakan jika dirinya sangat ingin untuk bisa membersihkan namanya.
"Kalau dibilang sekolah lagi juga bingung saya juga karena sudah dicap kayak gitu juga, tiap main juga kan banyak tetangga yang ngomong kayak gini, kayak gini," ungkap Saka.
"Saya juga sebenarnya nggak peduli karena dia nggak ngerasain ini, kan yang saya alamin, orang lain bilang apa juga udah biarin aja karena kan dia nggak ngalamin, yang saya ngalamin," sambungnya.
"Kalo kepengen saya pribadi mah pengennya nama saya itu bersih lagi kayak dulu lagi," tutup Saka.
(akg)