- Tim tvOne - Didiet Cordiaz
Hotel di Jawa Tengah Berharap Cuan Saat Nataru
Semarang, Jawa Tengah - Hotel-hotel di Jawa Tengah bersiap menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun nanti. Perhotelan di Jawa Tengah menyatakan bahwa saat ini kondisi perhotelan sudah membaik dan ada peningkatan okupansi hotel.
Perwakilan PHRI Solo Raya, Sistho Sreshtho mengatakan hampir dua tahun terakhir ini karena pandemi, industri perhotelan di Jawa Tengah mengalami hantaman pelemahan ekonomi. Namun, menjelang Nataru pada akhir tahun ini sudah mulai bisa dirasakan ada geliat pemulihan di sektor pariwisata maupun perhotelan. Pernyataan itu dikatakannya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Minggu (19/12/2021).
Sistho menjelaskan, kebijakan pemerintah dengan membuka keran mobilitas masyarakat saat akhir tahun, memberikan angin segar bagi dunia perhotelan di Jawa Tengah. Sebab, pelonggaran yang diberikan pemerintah itu akan dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur dan menginap di hotel.
Menurutnya, kondisi yang ada di wilayah Solo Raya tidak jauh berbeda dengan wilayah lainnya termasuk di Semarang Raya. Karena, jika dilakukan pembatasan secara ketat terhadap mobilitas masyarakat juga berdampak pada dunia perhotelan.
"Dunia industri pariwisata yang di dalamnya ada perhotelan, kita sangat bergantung pada mobilisasi manusia. Apabila mobilisasi manusia dibuka, maka dampaknya akan baik pada dunia perhotelan dan pariwisata. Namun sebaliknya, apabila mobilisasi manusia dibatasi atau bahkan mungkin ditutup. Maka, akan linear dampaknya terhadap dunia perhotelan," kata Sistho.
Sementara itu GM Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang, Ibnoe Ichwan Chambali menambahkan, menjelang akhir tahun ini memang sudah ada geliat ekonomi yang berdampak pada sektor perhotelan. Bahkan, pada awal Desember 2021 saja sudah mulai terlihat tingkat keterisian kamar hotel atau okupansi hotel di atas 80 persen di Kota Semarang.
"Intinya, kalau kembali normal memang belum 100 persen, namun hampir dapat dikatakan 90 persen kita sudah kembali normal. Kita sudah overbooking dari awal Desember. Mungkin karena sempat ada wacana PPKM level 3 dari pemerintah, sehingga liburnya dimajukan," ujar Ibnoe. (Didiet Cordiaz/dan)