- Viva/Andrew Tito
Tulisan Tangan 'Puas Bunda TX For All' di Lantai Kontrakan TKP Pembunuhan 4 Orang Anak di Jagakarsa, Polisi: Gunakan Darahnya Sendiri
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi menduga tulisan yang ada di rumah kontrakan sebagai Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan 4 orang anak kandung pelaku, dipastikan tulisan pelaku Panca.
Dilantai rumah kontrakan tersebut pelaku Panca menulis sebuah tulisan 'Puas Bunda - thx for all' diduga menggunakan darah dirinya.
"Dengan darah yang keluar dari badannya, yang bersangkutan membuat tulisan. Tulisan itu yang ditemukan tulisan di lantai rumah TKP tersebut," ucap Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Henrikus Yossi kepada wartawan, Senin, 11 Desember 2023.
Guna mengungkap motif yang dilakukan pelaku yang dengan tega membunuh 4 orang anaknya secara sadis, tes kejiwaan pun telah dijalankan oleh pelaku Panca.
Menurut Yossi, hasil tes kejiwaan yang telah dijalankan pelaku Panca akan keluar hasilnya paling lama 14 hari kedepan.
"Untuk pemeriksaan kejiwaan saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan, untuk memantau bagaimana kesehatan yang bersangkutan. Dan pemeriksaan psikiatrikum ini dilakukan maksimal 14 hari, karena tim dari RS Polri juga terus melakukan pemantauan yang bersangkutan dalam aspek kesehatan jiwanya," ujarnya.
Sementara itu, ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, menganalisis tulisan berbunyi “Puas Bunda Tx For All” yang ditemukan di lokasi tewasnya empat anak di Jagakarsa, menurut Reza Indra Giri menyiratkan ada amarah kebencian, sakit hati, atau perasaan negatif lainnya yang begitu meluap dan ekstrem.
“Patut diduga juga ada kesedihan yang luar biasa mendalam itu satu hal, yang kedua saking banyaknya kasus KDRT di tengah masyarakat barangkali kita baik masyarakat maupun sebagian aparat penegak hukum menganggap ‘ah ini kasus biasa yang akan selesai dengan sendirinya’." terangnya dilansir dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam tvOne.
Diketahui, Panca Darmansyah (40), menjadi pelaku utama dalam kasus pembunuh keempat anak kandungnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Hasil penyelidikan terungkap, saat melakukan pembunuhan terhadap empat orang anaknya, Panca lebih dulu membunuh anak bungsunya dengan cara dibekap hidungnya selama 15 menit.
Dihadapan penyidik Panca berdalih pembekapan yang dilakukan terhadap anak bungsungnya yang baru berusia satu tahun untuk menidurkan anaknya.