- tim tvOne
Buat Netizen Melongo, Reza Indragiri Akui Diberi Uang untuk Bungkam di Kasus Jessica Wongso
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang Psikolog Forensik tersohor di Indonesia, Reza Indragiri Amriel membuat netizen melongo. Pasalnya, ia membuat pengakuan begitu mencengangkan soal kasus Jessica Wongso.
Reza Indragiri akui diberi uang tutup mulut, agar bungkam soal sejumlah kejanggalan di kasus tewasnya Mirna Salim, karena minum es kopi vietnam yang dicampur sianida.
Pangakuan Reza Indragiri Amriel itu diputar dakam tayangan berbentuk wawancara dalam film Ice Col: Murder, Coffe and Jessica Wongso di Netflix.
Berikut pengakuan Reza Indragiri Amriel.
“Ada ahli yang coba memberikan label, ‘Wah ini memang orang jahat, memang kriminal sejati’, dengan cara apa? Melihat bentuk hidung, atau dengan bentuk muka. Itu teori usang.
Sampai sekarang, hanya pada kasus si Mirna, ada pihak tertentu yang sampai kemudian menelepon saya dan meminta saya untuk berhenti bicara.
Ada pihak tertentu yang memasukkan uang ke dalam tas saya, maka saya tafsirkan hal itu merupakan sebuah cara agar saya tidak banyak bicara dalam kasus ini,
Kalau saya notabenenya orang biasa yang tidak punya sangkut paut dengan kasus ini, kenapa orang itu mau kasih saya uang?
Saya khawatir bahwa ke otoritas penegak hukum, justru pihak ini yang tidak bertanggung jawab, juga ngasih uang, dalam jumlah yang lebih besar. Kekhawatiran yang seperti itu,”
Seperti diketahui, Reza Indragiri Amriel pernah berbicara di Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOnenews, bahwa dalam kasus tersebut sangat tidak biasa seorang pelaku pembunuhan dengan racun, apalagi pelakunya berada di lokasi pembunuhan.
Selain itu, kata Reza Indragiri persoalan kasus Jessica Wongso ini ada dua. Pertama ia akui telaah dengab keilmuan.
"Pertama, apakah Jessica adalah pelaku pembunuhan Mirna? menurut saya, tidak. Kendati ini merupakan tanggungjawab Polda Metro Jaya untuk menginvestigasi kasus ini," pungkas Reza Indragiri di tvOnenews kala itu.
Lanjutnya menjelaskan, jikalau seorang pelaku pembunuhan itu rasional, apalagi kasus ini disebut kasus pembunuhan berencana.
"Maka sebelum melancarkan aksinya, si calon pembunuh ini pasti punya kakulator di dalam otaknya," jelas Reza Indragiri.