- Istimewa
Cegah Diare Berat, Kemenkes Bakal Selenggarakan Imunisasi Nasional Rotavirus
“Ada dua pertimbangan pada saat itu, yaitu angka morbiditas dan mortalitas diare yang tinggi pada balita serta kesiapan sumber daya daerah dalam pelaksanaan imunisasi," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan imunisasi RV relatif aman dan efektif bagi penerima manfaat.
"Secara umum vaksin tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," katanya.
Reaksi umum yang mungkin terjadi berupa demam, muntah, diare, dan anak menjadi rewel, sebagai bagian dari respons imun terhadap vaksin RV.
Apabila pemberian imunisasi RV terlewat dari jadwal yang seharusnya, kata Maxi, dapat dilengkapi paling lambat sebelum usia 6 bulan.
Berdasarkan informasi, diare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017) sekitar 45 persen kasus rawat inap pada balita disebabkan oleh diare cair akut yang disebabkan Rotavirus.