Konferensi Pers Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto Bersama Ketum PSI Giring Ganesha yang Didampingi Waketum Grace Natalie Usai Pertemuan Tertutup Antara Kedua Partai di DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023),.
Sumber :
  • tim tvOnenews/Julio Trisaputra

Seusai Didatangi Prabowo Subianto, PSI Buka Suara soal Masuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

Rabu, 2 Agustus 2023 - 21:29 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) digadang-gadang bakal masuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PKB.

Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto beserta beberapa elite mengunjungi Kantor DPP PSI di Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

Seusai didatangi Prabowo Subianto, PSI buka suara soal dugaan bakal masuk KKIR.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengaku masih berada pada arahan Presiden Jokowi.

"PSI tegak lurus kepada Pak Jokowi. Bukan manut apa saja kata Pak Jokowi dalam artian ngebebek, enggak, melainkan kami ingin lihat ada keberlanjutan program-program Pak Jokowi," kata Grace.

Grace menjelaskan pertemuan dengan Prabowo Subianto terlalu berkesan, lantaran merupakan sosok yang bersama dengan Presiden Jokowi.

Padahal, Prabowo Subianto dulu merupakan rival Presiden Jokowi pada kontestasi Pemilu.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo Subianto mendapat lukisan khusus dari PSI yang menunjukkan dirinya bersama Presiden Jokowi.

Menurut Grace, lukisan tersebut ialah inspirasi guna menatap Pemilu ke depan.

"Lukisan itu inspirasinya dari bagaimana kita melihat pemilu yang lalu sangat terpolarisasi, tapi akhirnya bisa berakhir dengan sangat baik. Pak jokowi sebagai pemenang pemilu mau membuka diri, Pak Prabowo yang belum menang di Pemilu lalu, mau merendahkan dirinya masuk ke dalam kabinet Pak Jokowi untuk kebaikan Indonesia," jelasnya.

Oleh karena itu, Grace menyebutkan PSI akan terus bersama Presiden Jokowi soal arah dukungan pada Pemilu 2024.

Sebab, dia menekankan pentingnya keberlanjutan program-program yang telah dikerjakan Presiden Jokowi.

"9 tahun sudah dicurahkan untuk membangun tiang-tiang pancang pembangunan. Kalau nanti presiden selanjutnya tidak mau membangun di atas tiang pancang, kita akan buang energi, buang waktu, buang biaya. Jadi, kompas kami hari ini dalam menentukan dukungan adalah Pak Jokowi," imbuhnya.

"Jadi, kompas kami hari ini dlm menentukan dukungan adalah Pak Jokowi, kapan akan diumumkan? Tunggu saja, kita punya masih ada Kopdarnas pada 22 Agustus mendatang. Jadi, masih ada mekanisme yang kami jalani, insyaallah pilihan atau keputusan final PSI adalah juga keputusannya Pak Jokowi," imbuhnya.(lpk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
10:31
01:52
01:42
02:09
03:10
Viral