- Agung Supriyanto
Banjir di Jalur Poros Tengah Trans Kalimantan Meluas Hingga 4 Kilometer
Palangkaraya, Kalteng - Banjir yang melanda jalan poros tengah trans Kalimantan di desa Penda Barania, kecamatan Kahayan Tengah, kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, saat ini sudah memasuki hari ke- 9 dan banjir pun semakin meluas hingga mencapai 4 kilometer.
Sepakan yang lalu banjir yang menggenangi lokasi tersebut hanya mencapai 2 kilometer serta antrian kendaraan masih bisa teratasi.
Setelah banjir bertambah, pemerintah kabupaten Pulang Pisau menghimbau agar jalur tersebut untuk sementara ditutup terutama pengguna jalan roda empat sedangkan untuk kendaraan truk yang memuat bahan sembako dan bahan bakar minyak (BBM) masih diperbolehkan untuk melintas.
Sudah memasuki hari ke-9 jalan poros tengah trans kalimnatan ini digenangi banjir. Ketinggian banjir mulai dari 80 sentimeter hingga 110 sentimeter diatas permukaan jalan dengan panjang mencapai 4 kilometer.
Akibatnya kondisi nya semakin parah juga mengakibatkan banyaknya antrian kendaraan, baik roda empat mau pun truk yang akan menuju sejumlah kabupaten juga menuju Provinsi Kalimantan Selatan begitu pun sebaliknya.
Tidak sedikitnya kendaraan yang memaksakan untuk menerobos banjir akhirnya mengalami macet akibat mesin yang terendam air dan juga terperosok kedalam lobang yang besar yang tertutup banjir.
Kondisi ini pun membuat pemerintah kabupaten pulang pisau mengambil langkah tegas dalam menghindari musibah kecelakaan lalu lintas dengan melakukan penyekatan dan menutup sementara jalur tersebut dan hanya bisa dilalui kendaraan khusus seperti truk dan mobil doble gardan.
Hal tersebut disampaikan oleh Siswo Camat Kahayan Tengah, upaya ini dilakukan pemerintah kabupaten Pulang Pisau, agar tidak ada lagi musibah kendaraan terperosok dalam lobang jalan dan juga terbalik.
Sementara itu Pemkab Pulang Pisau juga menetapkan tarif angkutan perahu bagi pengguna roda dua dan juga perongan yang akan melanjutkan perjalan atau menyebrangi jalur banjir. Dapat menggunakan jasa perahu getek dengan harga yang yaitu untuk motor besar membayar Rp 70.000 ditambah dua orang penumpang untuk motor kecil dihargai Rp 50.000 ditambah dua oroang penumpang sedangkan untuk warga hanya membayar Rp 25.000 sekali penyebrangan.
Masyarakat pun berharap kondisi ini secepatnya berlalu dan masyarakat bisa aman menggunakan jalur tersebut dan jembatan layang yang masih dalam proses pembangunan segera bisa digunakan. (agung/ade)