news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Demokrat Tolak Keras RUU Kesehatan, Ibas Beberkan Alasannya.
Sumber :
  • Tim tvOne

Demokrat Tolak Keras UU Kesehatan, Ibas Beberkan Alasannya

Fraksi Partai Demokrat dengan tegas menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan disahkan menjadi Undang-Undang. Diketahui, DPR telah mengesahkan RUU Kesehat
Rabu, 12 Juli 2023 - 09:47 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Fraksi Partai Demokrat dengan tegas menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan disahkan menjadi Undang-Undang. Diketahui, DPR telah mengesahkan UU Kesehatan dalam Rapat Paripurna pada Selasa (11/7/2023).

Ketua Fraksi Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menyebut pihaknya beberapa kali menerima audiensi dari para organisasi profesi yang menaungi tenaga kesehatan. Sejumlah pandangan yang didapat menjadi alasan Fraksi Demokrat menolak RUU Kesehatan disahkan menjadi UU.

“Posisi Partai Demokrat memang belum menyetujuinya. Menolak,” tegas Ibas di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023).

Putra dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu meminta pemerintah mengabulkan dua poin usulan Demokrat sebelum akhirnya mengesahkan RUU Kesehatan menjadi UU.

Adapun dua poin itu yakni pertama soal mandatory spending atau kewajiban negara mengalokasikan anggaran unntum bidang kesehatan. Kedua, terkait liberalisasi dokter dan tenaga medis.

“Bukankah kita peduli dan ingin mendukung kemajuan bidang kesehatan? Bukankah kita ingin kesehatan di negeri kita semakin baik, maju, dan berkelas?” tutur Ibas.

Ibas lantas membandingkan UU Kesehatan era pemerintahan SBY. Pada masa itu, Ibas menyebut alokasi anggaran kesehatan yang dikeluarkan zaman SBY mencapai 5 persen.

“Demokrat berpandangan, anggaran pendidikan saja bisa memiliki mandatory spending sebanyak 20 persen. Ya karena kita tahu, angka dari kemajuan sumber daya manusia kita itu salah satunya, ya pendidikan,” jelasnya.

Dia pun meminta pemerintah maupun DPR tetap mempertahankan besaran alokasi anggaran 5 persen itu.

“Jadi clear di situ bahwa Fraksi Partai Demokrat menginginkan mandatory spending 5 persen untuk bidang kesehatan kita tetap berjalan bahkan kalau perlu ditingkatkan,” tegas Ibas.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Banggar DPR ini juga menyoroti soal liberalisasi dokter dan tenaga medis asing yang bisa praktik di Indonesia. Ibas mengatakan Fraksi Demokrat mendukung modernisasi rumah sakit (RS) dan peningkatan kompetensi dokter san tenaga medis.

“Sama seperti kalau kita lihat, pergi ke rumah sakit RSPAD katakanlah, seperti itu juga, semakin hari semakin modern, semakin maju,” imbuhnya.

Di sisi lain, dia menyebut liberalisasi dokter dan tenaga medis itu dinilai berlebihan. Pasalnya bisa menimbulkan ketidakadilan terhadap dokter dan tenaga medis lokal.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral