- sumber: Dok Tempo/ Fernandez H
Obituari Sarwono Kusumaatmadja: Menapak Jejak Sang Teknokrat Orde Baru
Pada tahun 2007 Sarwono melamar sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2007-2012 melalui PDI Perjuangan. Ia menempati peringkat teratas dibandingkan enam bakal calon gubernur di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, dengan nilai 96, mengungguli ekonom Faisal Basri (skor 95), Bibit Waluyo (91), Edy Waluyo (89), Agum Gumelar (85), dan Fauzi Bowo (80). Tapi, akhirnya PDI Perjuangan menetapkan Fauzi Bowo sebagai calonnya berkoalisi dengan sekitar 20 partai dan berhasil memenangi pemilihan gubernur yang dipilih langsung oleh rakyat untuk pertama kalinya.
Di masa tuanya Sarwono memilih tinggal dan hidup bersama salah satu anaknya di Jakarta Selatan. Pernah menjadi pejabat sekelas menteri, Sarwono ternyata tidak memiliki rumah. Rumah yang ia tempati sekarang ini, milik anaknya. Sarwono tetap aktif di Partai Golkar. Ia juga mendorong kaum muda untuk masuk ke Partai Golkar. Ia membayangkan Partai Golkar bisa kembali jadi pilihan anak anak muda, seperti saat ia, Rahman Tolleng, Rachmat Witoelar bergabung ke partai yang semula untuk menampung kaum teknokrat, aparat negara dan kaum profesional.(bwo)