- Istimewa
Sisi Gelap Lapas Dibongkar Sipir, Singgung Bisnis Haram hingga Lobi-lobi di Penjara
Lanjut oknum sipir penjara yang masih aktif ini menuturkan, pembinaan yang dilakukan oleh Jeera Foundation hanya sekedar formalitas.
Perlu diketahui, Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri, yang tertuju ke anak Yasonna Laoly Menteri Hukum dan HAM yakni Yamitema Laoly.
"Kalau ada mungkin beberapa media diundang untuk mempromosikan brand foundationnya itu baru, kalau gak ada yang melakukan pembinaan bukan mereka," ujarnya.
"Yang melakukan pembinaan justru kegiatan kerja di masing-masing Lapas, mereka gak ada," terangnya.
"Cuma kalau bisnis-bisnis memonopoli perdagangan kebutuhan para Napi, ya mereka itu setiap hari," sambungnya.
Sipir tersebut mengungkapkan bahwa makanan harian yang berada di etalase kantin yang dikelola Jeera Foundation, itu merupakan di luar nasi cadong.
"Jual kopi juga, seumpama kita beli kopi di luar Rp3 ribu, di sana bisa Rp18 ribu," ujarnya.
Pegawai yang jualan di kantin Lapas tersebut merupakan napi juga, yang direkrut oleh Jeera Foundation.
"Di gaji pasti dong?" tanya Uya Kuya.
"Iya digaji, tapi gajinya yang sangat memprihatinkan, gajinya itu yang sempat saya tanyakan sama napi yang dipekerjakan, hanya Rp50 ribu per minggu," bebernya.
"Tugasnya dari pagi sampai malam memperdagangkan semua dagangan yang ada di kantin yang dikelola oleh mereka (Jeera Foundation), keliling setiap hari," bebernya. (ind/aag)