- Didi Syachwani
Sungai di Lokasi Pertambangan Meluap, Puluhan Hektar Lahan di Barito Utara Terendam
Barito Utara, Kalteng - Sedikitnya 58,2 hektare lahan perkebunan warga di wilayah Pahu Telasai, Desa Benangin I, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng), terendam air. Genangan air itu diduga berasal dari aktivitas pertambangan batu bara PT Trust yang merupakan Kontraktor PT Bharinto Ekatama (BEK) yang beroperasi di wilayah perbatasan Kaltim dan Kalteng.
"PT Trust Site dari PT BEK sedang melakukan penambangan yang kebetulan lokasinya berada di wilayah hilir lahan yang saya miliki berjarak sekitar 600 meter," kata pemilik lahan, Dius, Jumat (15/10/2021).
Aktivitas pertambangan itu menyebabkan Sungai Pahu Telasai meluap dan membuat puluhan hektare lahan perkebunan terendam air dan hampir menenggelamkan sebuah pondok yang berada di tengah hutan.
Dius mengatakan luapan air yang menggenangi lahan dan pondoknya itu menyebabkan kerusakan lingkungan. Sebab kini lahannya menjadi tidak produktif karena tak bisa dimanfaatkan lagi.
"Di dalam lokasi lahan yang tenggelam terdapat tanam tumbuh (buah-buahan), pering (bambu) tolang yang biasa digunakan sebagai material utama upacara adat Dayak Tewoyan," terangnya.
Setelah berkoordinasi dengan keluarga dan tokoh masyarakat setempat, Dius mengharapkan adanya perhatian serius dan menuntut pertanggungjawaban perusahaan dengan hukum adat dan undang-undang yang berlaku.
Jika pihak perusahaan tidak bertanggung jawab dan mengabaikan tuntutan tersebut, ia dan keluarganya akan menggelar aksi turun ke lapangan.
"Pada tanggal 24 September 2021, saya telah menyurati pihak perusahaan, namun hingga sekarang belum ada tanggapan. Sepertinya perusahaan mengabaikan dan tidak punya niat baik untuk menyelesaikan persoalan ini."
Saat diklarifikasi tvonenews.com, Manager Eksternal PT Bharinto Ekatama (BEK), Hirung, belum juga memberikan jawaban.
Sementara Camat Teweh Timur Winardi mengaku, telah menerima informasi tersebut dan akan mempertemukan kedua belah pihak.
"Kemarin sudah bertemu, tapi Pak Dius minta ada keluarga yang mendampingi, sebab beliau agak kurang pendengaran dan tidak ada juru bicaranya. Makanya hari Senin kembali kita pertemukan," ungkap Winardi. (Didi Syachwani/act)