- Istimewa
Soal Biaya Haji 2023, Dirut Garuda Indonesia Katakan Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Persoalan biaya haji 2023 masih digodok Kementerian Agama (Kemenag) dengan Komisi VIII DPR RI. Bahkan, hari Selasa (14/2/2023) belum ada kesepakatan.
Di samping itu, soal Biaya Haji ini juga dikomentari oleh Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. Ia katakan, bahwa Garuda memang terlibat sangat aktif dalam diskusi penentuan harga atau biaya haji 2023 ini dan mohon diingat bahwa Garuda Indonesia ini adalah Nasional flight.
"Bukan semata-mata memindahkan penumpang dari satu tempat ke tempat yang lain. Tetapi kami, lebih dari 60 tahun membawa jamaah haji dari Republik ini ke tanah suci," papar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Di samping itu, ia sebutkan, memang kalau pihaknya bicara soal pengiriman jemaah haji merupakan maskapai yang berpengalaman terbesar dimiliki oleh Republik Indonesia.
"Nah memang diskusi yang cukup menarik dan mungkin teman-teman juga mengikuti, kami juga menyampaikan seluruh komponen - komponen biaya kami dan tadi sudah disampaikan penawaran terakhir dari Garuda karena ini bukan hanya termasuk tiket saja tetapi hal-hal yang terkait dengan di luar penebangan itu sendiri," jelasnya.
"Baik itu segi bagasi maupun pengantar jamaah dari Lokasi asrama ke airport / bandara maupun ke kembalinya. Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman dan tadi juga kami menyampaikan dengan gamblang bahwa ada beberapa faktor pada waktu kita melakukan perhitungan," sambungnya menuturkan.
Tambahnya, salah satu yang sangat penting, ia sebutkan, adalah memang harga bahan bakar pesawat di angka 93 sen suatu harga yang di bawah harga kini.
"Tentu saja kita berharap selama musim haji nanti agar harga avtur tidak meningkat," ungkapnya.
"Kedua kami saat ini belum mulai melakukan negosiasi penyewaan pesawat. Tapi kita menggunakan basis angka yang cukup rasional," jelasnya.
Sambungnya mengatakan, pihaknya sudah memyampaikan harga dan alhamdulilah sudah diterima. Ia juga tekankan saat ini memang belum diputuskan finalnya.
"Akan tetapi untuk garuda kemungkinan besar akan gunakan angka yang tadi sudah disampaikan, yaitu sebesar Rp 32.700.000 per penumpang," tuturnya. (aag)