فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ
kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian).
فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ
Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ
Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah,
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.
۞ فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ
Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit.
وَأَنبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّن يَقْطِينٍ
Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu.
وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَىٰ مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ
Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih,
فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَىٰ حِينٍ
sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.
فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ
Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), “Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?”
أَمْ خَلَقْنَا الْمَلَائِكَةَ إِنَاثًا وَهُمْ شَاهِدُونَ
atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)?
أَلَا إِنَّهُم مِّنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ
Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan,
وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
”Allah mempunyai anak.” Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta,
أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ
apakah Dia (Allah) memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki?
مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
Mengapa kamu ini? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan?
أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Maka mengapa kamu tidak memikirkan?
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُّبِينٌ
Ataukah kamu mempunyai bukti yang jelas?
فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
(Kalau begitu) maka bawalah kitabmu jika kamu orang yang benar.
وَجَعَلُوا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا ۚ وَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ
Dan mereka mengadakan (hubungan) nasab (keluarga) antara Dia (Allah) dan jin. Dan sungguh, jin telah mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret (ke neraka),
سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan,
إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa).