Aksi demonstrasi dadakan ini, terkait dengan surat keputusan KIP Kota Subulussalam, yang hanya menetapkan 3 pasangan calon dari 4 pasangan yang sudah mendaftar sebelumnya.
Penyegelan ini dilakukan oleh Sultan, Direktur CV Lae Singkohor, kontraktor yang memiliki beberapa item pekerjaan yang belum terbayar. Ia melakukan aksi penyegelan dengan memalang pintu ruang BUD menggunakan papan dan paku.
Menurut Salmaza, Wakil Wali Kota Subulussalam, hingga saat ini sudah 6 bulan anggaran biaya rutin kantornya belum terbayar, pengajuan pencairan juga sudah dilayangkan stafnya sejak 2 bulan yang lalu.