News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Sirekap Kpu

KPU: Kendala di Papua Pegunungan dan Papua Tengah Kirim Formulir C Hasil Lewat Sirekap Mobile

KPU: Kendala di Papua Pegunungan dan Papua Tengah Kirim Formulir C Hasil Lewat Sirekap Mobile

Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos mengungkapkan bahwa pengiriman formulir C Hasil melalui Sirekap Mobile telah mencapai 97,85 persen hingga pukul 13.00 WIB.
Penghitungan Suara Pilkada Serentak, KPU Sebut 7 Provinsi Capai 100 Persen Unggah Data C Hasil

Penghitungan Suara Pilkada Serentak, KPU Sebut 7 Provinsi Capai 100 Persen Unggah Data C Hasil

KPU mengumumkan sampai saat ini sudah ada tujuh provinsi dan sembilan kota/kabupaten yang sudah menyelesaikan unggah data C hasil. Inilah daftar lengkapnya.
KPU sebut Sirekap Pilkada Ramah Pengguna: Dapat Difungsikan Tanpa Akses Internet

KPU sebut Sirekap Pilkada Ramah Pengguna: Dapat Difungsikan Tanpa Akses Internet

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat, Ory Sativa Syakban menyebut Sistem Informasi dan Rekapitulasi (Sirekap) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tetap dapat difungsikan meskipun tanpa adanya akses internet.
Jelang Pilkada Serentak 2024, KPU Gelar Simulasi Aplikasi Sirekap

Jelang Pilkada Serentak 2024, KPU Gelar Simulasi Aplikasi Sirekap

Dalam acara yang berlangsung di Ruang Serba Guna KPU, Jakarta, dihadiri oleh Komisi II DPR RI, perwakilan partai politik, serta organisasi masyarakat sipil.
KPU Jawa Barat Gunakan Sirekap Untuk Transparansi dan Akuntabilitas Pilkada 

KPU Jawa Barat Gunakan Sirekap Untuk Transparansi dan Akuntabilitas Pilkada 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berdasarkan atas arahan KPU RI akan tetap menggunakan teknologi informasi melalui penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sebagai alat bantu dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. 
Aplikasi Sirekap Kembali Digunakan pada Pilkada Serentak 2024, Ini Alasannya

Aplikasi Sirekap Kembali Digunakan pada Pilkada Serentak 2024, Ini Alasannya

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik memastikan bakal menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap pada Pilkada Serentak 2024.
Saksi KPU Yakin Sirekap Tidak Bisa Diserang Virus

Saksi KPU Yakin Sirekap Tidak Bisa Diserang Virus

Saksi mengaku yakin Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) tidak bisa diserang virus, berisi perangkat lunak berbahaya atau malware maupun memiliki versi bajakan.
Saksi KPU Sampai Menahan Tangis di Sidang MK, Akui Terlalu Lama Menahan Diri untuk Ungkapkan Fakta Ini

Saksi KPU Sampai Menahan Tangis di Sidang MK, Akui Terlalu Lama Menahan Diri untuk Ungkapkan Fakta Ini

Yudistira Dwi Wardhana Asnar merupakan saksi fakta yang dihadirkan KPU di sidang lanjutan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dia sempat menahan tangis karena ini.
Di Sidang MK, Saksi KPU Menahan Tangis: Sudah Lama Saya Harus Menahan Fakta Ini

Di Sidang MK, Saksi KPU Menahan Tangis: Sudah Lama Saya Harus Menahan Fakta Ini

Yudistira Dwi Wardhana Asnar yang bertugas di balik pengembangan Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) menahan tangis di persidangan.
Soal Server Sirekap Disimpan di Luar Negeri, Saksi KPU Tegas: Itu Tidak Benar

Soal Server Sirekap Disimpan di Luar Negeri, Saksi KPU Tegas: Itu Tidak Benar

Saksi yang dihadirkan KPU, Yudistira Dwi Wardhana Asnar selaku salah satu anggota tim pengembang aplikasi Sirekap bantah server aplikasi disimpan di luar negeri
Hakim MK Saldi Isra Semprot Hotman Paris Gegara Cecar Saksi Ahli: Kalau Tidak Penting, Tidak Usah Datang!

Hakim MK Saldi Isra Semprot Hotman Paris Gegara Cecar Saksi Ahli: Kalau Tidak Penting, Tidak Usah Datang!

Anggota Tim Pembela Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hotman Paris Hutapea mendapat teguran dari Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Saldi Isra.
Saksi Ahli KPU Soal Ungkap Tiga Sumber Masalah C1 Berbeda dengan Sirekap: Tulisan Tangannya Jelek

Saksi Ahli KPU Soal Ungkap Tiga Sumber Masalah C1 Berbeda dengan Sirekap: Tulisan Tangannya Jelek

Saksi Ahli yang dihadirkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prof. Marsudi Wahyu Kisworo mengungkapkan fakta di balik berbedanya hasil C1 dengan tampilan di web
Memuat Konten Berikutnya...

Viral

ADVERTISEMENT