Rusia pada Jumat mengklaim bahwa Ukraina mencoba menyerang PLTN Kursk dengan serangan pesawat nirawak, sementara wilayah perbatasan terus menyaksikan serangan oleh Kiev yang diluncurkan lebih dari dua minggu lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyelidiki peran dari serangan teroris di sebelah barat Moskow, Jumat, (22/3/2024) jadi bentuk tindakan intimidasi mengerikan.
Serangan teroris "keji" yang terjadi di Moskow pada Jumat kemarin, Amerika Serikat (AS) mengecam keras serta mengecam "terorisme dalam segala bentuknya."
Amerika Serikat (AS) menuduh serangan yang terjadi di Moskow, Rusia berasal dari ISIS. AS menegaskan, hal ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Ukraina.
Rusia pada Sabtu (6/1) mengatakan bahwa upaya Ukraina untuk meluncurkan rudal antikapal Neptunus di Laut Hitam telah digagalkan. "Upaya rezim Kiev untuk melancarkan serangan teroris menggunakan rudal antikapal Neptunus terhadap sasaran di wilayah Federasi Rusia digagalkan sekitar pukul 5 sore waktu Moskow," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Prancis pada Selasa (2/1) mengecam serangan rudal dan drone Rusia baru-baru ini terhadap Ukraina. "Prancis mengutuk keras gelombang masif serangan rudal dan drone Rusia terhadap Ukraina yang menewaskan sedikitnya 4 orang dan melukai 92 lainnya di kota dan wilayah Kiev dan di Kota Kharkiv," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan negaranya siap bekerja sama dengan negara-negara Arab dan Muslim untuk mencegah meluasnya konflik Gaza di Palestina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan eskalasi konflik di Gaza adalah konsekuensi langsung dari sikap Amerika Serikat yang memonopoli fungsi mediasi antara Israel dan Palestina.
Rusia siap memberikan bantuan kepada anak-anak yang dievakuasi dari Palestina, tetapi sejauh ini belum ada permintaan resmi soal itu, kata Komisioner Rusia untuk Hak Anak-Anak Maria Lvova-Belova pada Rabu.