Abu Vulkanik Gunung Merapi
Kesaksian Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti Mengubah Mitos di Yogyakarta, Begini Kondisi Saat Mbah Maridjan Meninggal
Kejadian besar erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010 lalu. Banyak orang menjadi korban akibat bencana alam ini, termasuk Mbah Maridjan
Di Hari Meninggalnya Mbah Maridjan, Ternyata Ahli Forensik dr Sumy Hastry Juga Menemukan Fakta Ini
Ahli Forensik, dr Sumy Hastry Purwanti bersama tim Dokkes berhasil identifikasi jenazah Mbah Maridjan saat erupsi Merapi (26/10/2010), namun ada fakta lainnya
Pantau Daerah Terdampak Merapi, Kapolda Jateng: Prioritas Bantu Pakan Ternak dan Pembersihan Abu Vulkanik
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memantau tiga desa di Kabupaten Boyolali yang terdampak hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi, Kamis (16/3/2023). Ketiga desa ini adalah Desa Klakah, Desa Jrakah, dan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo.
Polres Temanggung Kerahkan Water Cannon Bersihkan Abu Vulkanik Merapi
 Hujan abu vulkanik akibat awan panas guguran gunung merapi, juga melanda Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Untuk mempercepat proses pembersihan abu yang menepel di jalan, polres Temanggung kerahkan kendaraan water cannon.
Rabu Pagi, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 1 Kilometer
Awan Panas Guguran meluncur pukul 05.42 WIB dengan jarak luncur 1 kilometer ke arah Barat daya. BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada level siaga.
Bukan Bersujud, Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti Ungkap Kondisi Meninggalnya Mbah Maridjan
Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran, teringat erupsi pada 2010, dr Sumy Hastry ungkapkan saat autopsi pada jenazah Mbah Maridjan di Yogyakarta
Memuat Konten Berikutnya...