Puasa Podium Juara di MotoGP 2025, Fabio Quartararo Siap Bangkit Sambut Era Mesin V4 Yamaha
- MotoGP
Jakarta, tvOnenews.com - Fabio Quartararo membawa secercah optimisme bagi Yamaha meski harus melalui musim MotoGP 2025 yang penuh tantangan. Kendati gagal meraih hasil besar, pembalap berjuluk El Diablo itu menilai level kemampuannya sebagai rider justru mengalami peningkatan yang signifikan.
Sepanjang MotoGP 2025, Quartararo belum sekali pun naik ke podium tertinggi dan menutup musim di peringkat kesembilan klasemen akhir. Hasil tersebut memperpanjang puasa gelar juara dunia Yamaha sejak terakhir kali ia meraihnya pada 2021.
- REUTERS/Stephane Mahe
Masa paceklik tersebut memang mendekati rentang tanpa gelar yang pernah dialami Marc Marquez. Namun, situasi Quartararo berbeda karena ia menjalani musim-musim sulit tanpa dibayangi cedera, melainkan lebih disebabkan oleh penurunan daya saing motor Yamaha.
Di internal Yamaha sendiri, Quartararo tetap menjadi figur sentral. Sejak Maverick Vinales naik podium di Assen pada 2021, belum ada pembalap Yamaha lain yang mampu mengulang pencapaian tersebut. Sejak saat itu, Quartararo praktis memikul harapan penuh tim pabrikan Jepang tersebut.
Sejak menjadi juara dunia, rider asal Prancis itu mengoleksi total 16 podium grand prix, termasuk empat kemenangan. Namun, kemenangan terakhir Yamaha tercatat pada pertengahan musim 2022, yang menandai mulai merosotnya performa YZR-M1 di level tertinggi.
Penurunan kualitas motor turut berdampak pada hasil akhir Quartararo. Setelah menjadi juara dunia pada 2021 dan runner-up pada 2022, posisinya melorot ke peringkat 10, lalu 13, sebelum kembali naik ke urutan sembilan pada musim 2025.
Pada musim terakhir penggunaan mesin inline Yamaha, Quartararo masih sempat mencicipi podium di Jerez serta meraih dua podium sprint race. Ia bahkan hampir meraih kemenangan di GP Inggris, meski secara keseluruhan performa musim tersebut belum sesuai harapan.
Meski demikian, Quartararo menegaskan ambisinya untuk kembali menang belum luntur. Ia merasa kini jauh lebih matang sebagai pembalap dibandingkan beberapa musim sebelumnya. Pengalaman menghadapi keterbatasan motor membuatnya lebih memahami cara beradaptasi dan memaksimalkan potensi yang ada.
Jika sebelumnya ia kerap memaksakan diri saat motor bermasalah, kini Quartararo mampu menyesuaikan gaya balap agar tetap kompetitif. Hal itu tercermin dari performanya dalam satu putaran cepat.
Load more