Tanpa Kemenangan di MotoGP 2025, Fabio Quartararo Tetap Optimis Sambut Era Mesin V4
- Reuters/Pablo Morano
Jakarta, tvOnenews.com - Fabio Quartararo membawa sinyal positif bagi Yamaha usai mengalami situasi sulit sepanjang MotoGP 2025 kemarin.
Meski gagal mencatatkan hasil gemilang sepanjang musim, pembalap berjuluk El Diablo itu menilai kualitas dirinya sebagai rider justru mengalami perkembangan signifikan.
- REUTERS/Stephane Mahe
Pada MotoGP 2025, Quartararo memang belum mampu meraih satu pun kemenangan balapan dan harus puas mengakhiri musim di posisi kesembilan klasemen dunia.
Catatan tersebut memperpanjang puasa gelar juara dunia yang sudah berlangsung selama empat tahun sejak keberhasilannya pada 2021.
Rentang waktu tanpa gelar itu hanya terpaut satu musim lebih singkat dibanding periode paceklik Marc Marquez antara 2019 hingga 2025. Namun, kondisi keduanya sangat berbeda.
Marquez sempat terhambat cedera serius serta motor Honda yang kurang kompetitif, sementara Quartararo menjalani musim-musim sulit tanpa gangguan cedera.
Di internal Yamaha, Quartararo tetap menjadi pembalap paling menonjol. Terakhir kali rider Yamaha selain dirinya naik podium terjadi pada 2021 melalui Maverick Vinales di Assen.
Sejak saat itu, Quartararo menjadi andalan utama tim pabrikan asal Jepang tersebut.
Sejak 2021, pembalap asal Prancis itu mencatatkan 16 podium grand prix, termasuk empat kemenangan.
- Facebook/MotoGP
Namun, kemenangan terakhir Yamaha terjadi pada pertengahan musim 2022, menandai penurunan daya saing motor M1 di level tertinggi.
Penurunan performa motor turut berdampak pada posisi Quartararo di klasemen akhir.
Setelah menjadi juara dunia pada 2021 dan finis kedua pada 2022, ia merosot ke posisi 10, kemudian 13, dan akhirnya kembali naik ke urutan 9 pada MotoGP 2025.
Di musim terakhir penggunaan mesin inline Yamaha, Quartararo sempat mencicipi podium di Jerez serta meraih dua podium sprint race.
Ia bahkan nyaris meraih kemenangan di MotoGP Inggris, meski secara keseluruhan musim tersebut jauh dari target yang diharapkannya.
Meski demikian, Quartararo menegaskan bahwa ambisinya untuk menang belum padam. Ia merasa kemampuannya sebagai pembalap kini berada di level yang lebih matang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, pengalaman menghadapi situasi sulit membuatnya lebih memahami karakter motor dan cara memaksimalkan performa meski dalam keterbatasan.
Load more