Masih Ingat Casey Stoner? Juara MotoGP yang Pensiun Saat Sedang di Puncak Prestasi
- Instagram @official_cs27
tvOnenews.com - Nama Casey Stoner selalu punya tempat khusus di hati para pecinta MotoGP.
Bakat alaminya, gaya balap agresif, hingga kemampuannya menjinakkan motor-motor liar membuatnya disebut sebagai salah satu pembalap paling istimewa dalam sejarah balap motor modern.
Stoner dikenal sebagai sosok yang mampu membuat Ducati, motor yang kala itu dianggap paling sulit dikendalikan, tampak jinak di tangannya.
Prestasinya pun berbicara sendiri, ia meraih dua gelar juara dunia MotoGP yang masing-masing pada 2007 bersama Ducati dan 2011 bersama Repsol Honda.
Namun yang membuat kisahnya semakin legendaris bukan hanya soal trofi dan catatan dominannya, melainkan keputusan mengejutkannya untuk pensiun di usia 27 tahun, tepat ketika ia masih berada di level tertinggi.
- Instagram @official_cs27
Musim 2012 menjadi penampilan terakhir Stoner, saat pembalap lain justru baru mengejar performa terbaik.
Keputusan itu tentu mengundang banyak reaksi, termasuk dari sesama legenda, Jorge Lorenzo.
Ia bahkan memberikan pujian langka untuk rival sekaligus sosok yang sangat ia hormati.
“Stoner, dia adalah pembalap yang memiliki insting dan bakat lebih untuk segera memahami batas-batas lintasan,” ujar Casey Lorenzo dalam podcast Mig Babol.
“Jika balapan dilakukan tanpa sesi latihan, hanya balapan saja, dia akan memenangkan semuanya. Dia akan memenangkan semuanya,” lanjutnya.
Menurut Lorenzo, kemampuan alami Stoner dalam membaca kondisi lintasan benar-benar luar biasa.
“Di akhir latihan, lebih kurang, kami bersamanya, tetapi pada putaran pertama, dia dua detik di depan, itu luar biasa,” ujarnya lagi.
Alasan Sebenarnya di Balik Keputusan Pensiun
- Facebook/Casey Stoner
Banyak pihak sempat mengira bahwa cedera pergelangan kaki yang dialami Stoner di Indianapolis menjadi alasan utama ia gantung helm.
Ada juga yang meyakini bahwa ia ingin lebih banyak waktu bersama keluarga.
Namun lewat podcast Gypsy Tales pada 2022, Stoner membuka sisi lain dari beban yang ia tanggung selama bertahun-tahun.
Ia mengaku tekanan, ekspektasi, dan popularitas membuatnya merasa terjebak di dunia balap.
“Saya kesulitan memahami kenapa saya kesulitan ketimbang orang lain. Orang-orang tidak masalah dengan popularitas dan hal-hal lainnya dalam balapan,” kata Stoner.
Setelah pensiun, barulah ia mendapatkan diagnosis yang menjelaskan apa yang selama ini ia rasakan.
“Saya baru-baru ini didiagnosis gangguan kecemasan, yang mana saya tidak tahu soal itu sebelumnya. Saya pikir itu stres… tapi kecemasan ini mengganggu sampai ke punggung,” ungkapnya.
Ia bahkan menggambarkan betapa beratnya tekanan itu bagi dirinya.
“Selama sebagian besar karier saya, mungkin hingga dua tahun terakhir di MotoGP, semakin baik balapan akhir pekan rasanya semakin saya mau mati. Saya sakit seperti anjing, saya benar-benar tidak ingin balapan.”
Keterusterangan Stoner membuat banyak fans dan kolega terkejut sekaligus semakin menghormatinya.
Ternyata, di balik sosok pembalap tak kenal takut, tersimpan pergulatan mental yang sangat besar.
Sejak resmi pensiun, Stoner memilih kehidupan yang jauh dari kamera dan keramaian. Ia tinggal bersama keluarganya dan fokus memulihkan kesehatan fisik maupun mentalnya.
Meski sempat kembali ke paddock sebagai test rider Ducati hingga 2018, Stoner tidak pernah benar-benar berniat kembali ke persaingan MotoGP.
Kini ia menjalani hidup yang lebih tenang bersama sang istri, Adriana Tuchyna, serta dua anak mereka, Alessandra dan Caleya Maria.
Sesekali ia membagikan kegiatannya di media sosial melalui akun @official_cs27, namun tetap menjaga privasinya.
Casey Stoner lahir pada 16 Oktober 1985 di Australia.
Dengan postur 171 cm dan 58 kg, ia mungkin tidak terlihat seperti sosok dominan, tetapi apa yang ia lakukan di lintasan membuat banyak rival gentar menghadapi agresivitas dan presisinya.
Ia memulai debut Grand Prix pada usia 16 tahun di kelas 125cc, kemudian naik ke MotoGP pada 2006 bersama LCR Honda.
Hanya butuh satu musim baginya untuk mencetak sejarah: di tahun 2007, ia meraih gelar dunia bersama Ducati dengan 10 kemenangan dalam satu musim.
Salah satu catatan paling ikonik adalah dominasinya di Phillip Island, sirkuit rumah yang ia kuasai dengan enam kemenangan beruntun.
Bahkan kemenangan terakhirnya di MotoGP tahun 2012 juga terjadi di lintasan favoritnya itu.
Prestasi Utama Casey Stoner
- Juara Dunia MotoGP 2007 (Ducati) – 10 kemenangan
- Juara Dunia MotoGP 2011 (Repsol Honda) – 10 kemenangan
- 38 kemenangan MotoGP sepanjang karier
- Rekor 6 kali menang berturut-turut di Phillip Island
Dengan karier yang singkat namun penuh ledakan prestasi, Casey Stoner dikenang sebagai pembalap brilian, cepat, dan tak terduga. (tsy)
Load more