Dipecat pada Pertengahan Musim F1 2025, Christian Horner Ternyata Mendapat Bayaran yang Sangat Besar dari Red Bull
- Facebook Red Bull Racing
tvOnenews.com - Christian Horner harus mengakhiri perjalanannya bersama Red Bull di F1 dengan pahit.
Sebagaimana kita tahu, Christian Horner didepak dari Red Bull di pertengahan musim F1 2025.
Pria Inggris berusia 51 tahun itu sebelumnya sudah dibebastugaskan sejak 10 minggu lalu.
- Facebook Red Bull Racing
Meski begitu, kepergiannya diwarnai pesangon fantastis yang nilainya mencapai puluhan juta poundsterling.
Menurut berbagai laporan, Horner menerima pesangon hingga £80 juta. Namun BBC Sport menyebut jumlahnya sekitar €60 juta atau setara £52 juta.
“Oracle Red Bull Racing hari ini mengumumkan bahwa Team Principal dan CEO Christian Horner akan meninggalkan tim,” tulis pernyataan resmi tim.
Horner segera digantikan Laurent Mekies, yang sebelumnya memimpin Racing Bulls.
Laurent Mekies langsung mengambil alih peran penting di tengah musim yang ketat.
“Memimpin Red Bull Racing merupakan kehormatan dan hak istimewa,” ujar Horner.
“Kami memulai 2005 tanpa membayangkan perjalanan panjang menuju kejuaraan.” lanjutnya.
Ia juga menegaskan bangga dengan pencapaian tim, mulai dari rekor hingga momen bersejarah. Menurutnya, semua itu akan selalu dikenang.
Meski tidak ada alasan resmi, diyakini pemecatan Horner berkaitan dengan persaingan internal di tubuh manajemen Red Bull.
Oliver Mintzlaff, CEO Corporate Projects Red Bull, memberikan penghormatan khusus. Ia menyebut Horner sebagai sosok penting dalam kesuksesan Red Bull Racing.
“Terima kasih atas segalanya, Christian, Anda akan selalu menjadi bagian penting dalam sejarah tim,” ucap Mintzlaff.
Menariknya, pesangon besar ini membuka peluang Horner kembali ke F1 pada musim 2026.
Christian Horner bahkan saat ini disebut-sebut tengah didekati oleh tim Alpine.
Nama Flavio Briatore dan Bernie Ecclestone dikabarkan siap mendukung langkah Horner jika jadi berinvestasi di tim asal Prancis itu.
Bos Mercedes, Toto Wolff, bahkan melontarkan gurauan bahwa kolaborasi ketiganya bisa jadi seperti reuni mafia di Formula 1.
“Jika ketiga orang ini bersatu, itu akan menciptakan konten luar biasa bagi Formula 1,” kata Wolff.
(akg)
Load more