Bukan Lewis Hamilton, Eks Bos F1 Sebut Charles Leclerc Menjadi Harapan Terbaik Ferrari untuk Akhiri Puasa Gelar
- F1
tvOnenews.com - Pada gelaran F1 2025, Ferrari memiliki pasangan pembalap baru setelah pemilik 7 gelar juara dunia yakni Lewis Hamilton memutuskan untuk bergabung dengan Si Kuda Jingkrak.
Dengan bergabungnya Lewis Hamilton pun diharapkan bisa memutus puasa gelar Ferrari yang sudah berlangsung selama 17 tahun.
Sebagai informasi, Ferrari terakhir kali menjuarai F1 pada tahun 2007 dengan pembalap mereka Kimi Raikkonen.
![]()
Kimi Raikkonen (sumber: IG - @kimimatiasraikkonen)
Pada F1 2025, Ferrari sangat berharap bisa melihat salah satu pembalap mereka bisa menyabet gelar juara.
Kedatangan Lewis Hamilton sang pemilik 7 gelar juara dunia itu pun meningkatkan kehebohan dan optimisme di Maranello.
Nama Lewis Hamilton diunggulkan sebagai salah satu pembalap yang akan terlibat dalam pertarungan gelar juara F1 2025.
Namun, baru-baru ini salah satu eks petinggi F1 yakni Bernie Ecclestone, justru yakin jika Charles Leclerc punya peluang lebih besar untuk memenangkan gelar tahun ini daripada Lewis Hamilton.
Melansir dari laman Crash, Ecclestone, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO F1 selama lebih dari 40 tahun, melihat Leclerc sebagai harapan terbaik Ferrari untuk memenangkan gelar tahun ini.
![]()
Lewis Hamilton, Fred Vasseur dan Charles Leclerc di acara F1 75 (sumber: F1)
Pria berusia 94 tahun itu berpikir hubungan panjang Leclerc dengan Ferrari akan memastikan bahwa ia tetap memperoleh dukungan internal meskipun Hamilton bergabung dengan tim tersebut.
"Anda tentu harus berpikir McLaren dan saya ingin melihat Ferrari menang," kata Ecclestone kepada Reuters .
“Dia Leclerc sudah ada di sana sejak awal, jadi mereka tidak mungkin membuangnya demi Lewis.
"Saya tidak mengatakan Lewis tidak mungkin, hanya saja mereka tidak akan berhenti memperhatikan dan berharap Leclerc akan menyelesaikan pekerjaannya."
Selama tes pramusim, potensi Ferrari yang sebenarnya masih belum terlihat setelah Hamilton tidak dapat menyelesaikan simulasi balapan pada hari terakhir karena sebuah anomali.
Pada musim lalu, Ferrari kehilangan gelar juara konstruktor F1 tahun lalu dengan selisih 14 poin dari McLaren.
(akg)
Load more