Baru Sabet Gelar Welter UFC, Islam Makhachev Langsung Incar Petarung Muslim Afrika ini Jadi Lawan Idamannya
- REUTERS/Ed Mulholland-Imagn Images
tvOnenews.com - Islam Makhachev baru saja membuat sejarah dengan meraih gelar juara kelas welter UFC di UFC 322.
Namun, alih-alih menikmati momen emas itu, petarung asal Dagestan tersebut langsung memicu perdebatan soal siapa yang layak menjadi lawan pertamanya dalam duel perebutan gelar.
Pertarungan dominannya atas Jack Della Maddalena di Madison Square Garden mempertegas statusnya sebagai salah satu petarung MMA terbaik di dunia saat ini.
- REUTERS/Ed Mulholland-Imagn Images
Dengan pencapaian tersebut, Makhachev menjadi petarung kedua yang berhasil menjuarai dua divisi berbeda di UFC.
Nama Shavkat Rakhmonov muncul sebagai kandidat terkuat untuk menantang Makhachev.
Namun, menurut sang juara baru ini, Rakhmonov belum pantas mendapatkan kesempatan tersebut. Alasan utamanya: absen bertarung lebih dari satu tahun akibat cedera.
"Shavkat sudah lebih dari setahun tidak bertarung. Seorang petarung tidak bisa absen setahun karena cedera lalu kembali bertarung untuk memperebutkan gelar," kata Makhachev, dilansir dari MMA Fighting.
Kamaru Usman Justru Jadi Incaran
- ANTARA/HO-Laman MMA Fighting/ Chris Unger/Zuffa LLC via Getty Images.
Alih-alih Shavkat, Makhachev justru menunjukkan minat besar untuk menghadapi mantan juara welter, Kamaru Usman, menurut media Amerika ESPN.
Ia menyebut duel dengan Usman sebagai pertemuan epik antara juara generasi lama dan baru.
Petarung muslim UFC itu teranyar mampu menumbangkan Colby Covington dalam duel utama di UFC 268, di Madison Square Garden, New York pada Minggu (7/11).
"Makhachev menyatakan akhir pekan lalu bahwa ia paling tertarik mempertahankan gelar melawan mantan juara kelas welter Kamaru Usman," kata ESPN.
Meski begitu, Makhachev tetap menyadari bahwa banyak talenta muda yang sedang naik daun, dan keputusan final mengenai lawan pertamanya akan kembali kepada UFC.
Di sisi lain, Makhachev juga menutup pintu untuk kembali ke kelas ringan.
- Ed Mulholland-Imagn Images
Ia hanya bersedia melakukannya jika UFC menawarkan sesuatu yang benar-benar tak bisa ia tolak.
Ia mengakui, bertambahnya usia membuat tubuhnya semakin sulit beradaptasi dengan penurunan berat badan ekstrem.
Menurutnya, bertahan di kelas welter adalah keputusan yang lebih logis untuk menjaga performa dan kesehatan dalam jangka panjang.
Dengan sabuk baru di tangan dan daftar lawan potensial di depan mata, tinggal menunggu waktu sebelum UFC mengumumkan siapa yang akan jadi petarung pertama yang mencoba merebut mahkota Islam Makhachev. (asl)
Load more