Profil Ronald Siahaan, Juara MMA yang Tegur Wali Kota Pematangsiantar: Kami Berdarah-darah Demi Kota Ini
- Instagram @ronald_siahaan_16
Bandung, tvOnenews.com – Tangannya masih berbalut perban tipis, peluhnya belum kering sepenuhnya ketika Ronald Siahaan berdiri di tengah sorotan kamera, Sabtu malam (14/6/2025), usai mempertahankan gelar juara lightweight One Pride MMA di GOR C-Tra Arena, Bandung.
Tapi bukan soal kemenangan yang ingin dia bahas. Dengan suara lantang, pemilik nama lengkap Ronald Mastrana Siahaan itu menyuarakan kekecewaan mendalam bukan terhadap lawan di oktagon, tetapi pada pemimpin kota kelahirannya Wali Kota Pematangsiantar.
"Rekam saya," ucap Ronald dengan nada tegas dalam video yang kemudian viral di media sosial.
"Minggu lalu, adik junior saya, Ajai Pasaribu, datang ke Pak Wali Kota minta dukungan. Tapi jawabannya justru menyuruh berhenti jadi atlet. Katanya, jadi atlet enggak ada uang," tambahnya.
- Instagram @ronald_siahaan_16
Bagi Ronald, ini bukan hanya soal ucapan. Ini soal harga diri dan perjuangan. Sebagai atlet yang ditempa sejak kecil di Pematangsiantar, Ronald merasa kata-kata sang wali kota seperti menampar seluruh perjuangan dirinya dan rekan-rekan atlet lain.
Dari Siantar ke Puncak Oktagon
Ronald bukan sosok instan. Dikenal dengan julukan "The Kick of Death", pria kelahiran Bandung, 11 Juli 2000 ini menapaki dunia bela diri sejak usia delapan tahun. Ia mulai dari kungfu di perguruan Naga Sakti, lalu merambah ke wushu sanda, kickboxing, hingga gulat dan jiu-jitsu.
Kecintaannya pada seni bela diri dibentuk oleh keluarganya sendiri. Meski lahir di Bandung, ia besar di Pematangsiantar, kampung halaman yang kemudian menjadi saksi awal mula perjuangannya sebagai atlet.
Dari sana pula, ia sempat mencoba peruntungan menjadi anggota TNI, bahkan menjalani proses seleksi dan pendidikan selama empat tahun sebelum akhirnya gagal.
"Setelah gagal jadi TNI, saya putuskan untuk fokus jadi atlet. Saya sudah punya dasar, dan saya ingin buktikan sesuatu lewat MMA," tutur Ronald dalam wawancara eksklusif dengan One Pride MMA.
Debutnya di One Pride MMA tidak langsung gemilang. Ia sempat tumbang di pertandingan pertamanya melawan Deni Daffa pada Fight Night 46 tahun 2021. Namun, kegagalan itu justru menjadi titik balik. Setelah sempat kalah lagi dari Sukma Prawira, Ronald bangkit.
- Instagram @ronald_siahaan_16
Ia mencatatkan lima kemenangan beruntun, hingga akhirnya menumbangkan raksasa divisi lightweight, Angga “The Hitman”, pada November 2023 lewat kuncian rear naked choke di ronde kedua.
Kemenangan itu mengantarkannya menjadi juara nasional divisi lightweight. Bukan hal kecil, mengingat Angga saat itu adalah juara bertahan lima kali dan nyaris menggenggam sabuk abadi.
Namun, di tengah puncak kariernya, Ronald justru diselimuti kekecewaan. Bukan soal lawan, tapi soal kurangnya dukungan dari pemimpin di tanah kelahirannya. Kata-kata wali kota yang menyuruh juniornya “berhenti jadi atlet karena tidak ada uang” terasa menyesakkan bagi Ronald.
"Tolong kata-kata bapak itu dicabut dalam-dalam. Kami berdarah demi membawa nama kota ini. Masa depan atlet di Siantar bisa mati kalau pemimpinnya sendiri tak percaya," tegas Ronald, masih dalam video yang ia unggah di Instagramnya, @ronald_siahaan_16.
Bagi Ronald, seorang pemimpin seharusnya membangun, bukan meruntuhkan mimpi. Apalagi terhadap atlet yang sudah membuktikan kemampuannya, bahkan mengharumkan nama daerah di level nasional.
- Instagram @ronald_siahaan_16
Di luar oktagon, Ronald adalah sosok yang sederhana. Ia tinggal di Bandung, di Jalan Simponi No. 10, Buahbatu.
Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, putra dari pasangan Miston Siahaan dan Neni Tampubolon. Selain MMA, ia gemar bermain biliard dan voli.
Meski kini berlatih di Satrianegara Fighting Club, ia tak pernah lupa akar dan tanah tempat ia dibesarkan yakni Pematangsiantar. Justru karena itu ia lantang bersuara.
Ia ingin agar adik-adiknya sesama atlet punya masa depan yang lebih baik. Bahwa mimpi mereka tidak dikubur hanya karena tak dilihat sebagai "cuan".
Kini, Ronald Mastrana Siahaan bukan sekadar juara. Ia adalah simbol perlawanan terhadap minimnya dukungan negara dan daerah kepada atlet.
Ia adalah suara mereka yang selama ini berlatih dalam diam, berjuang dalam keterbatasan, dan bermimpi dalam kesendirian.
Load more