Masih Ingat Sony Dwi Kuncoro? Tunggal Putra Peraih Medali Olimpiade 2004 yang Lama Menghilang, Kini Sukses di Profesi Barunya
- Antara Foto - Ismar Patrizki/Instagram @sonydwikuncoro
tvOnenews.com - Sony Dwi Kuncoro menjadi satu dari sekian tunggal putra Indonesia yang cukup dikenal dalam sejarah olahraga bulu tangkis Indonesia.
Bagaimana tidak, di usianya yang baru 20 tahun, Sony Dwi Kuncoro berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade 2004 Athena.
Ketika itu, ia menjadi satu dari dua tunggal putra Indonesia di podium Olimpiade 2004 Athena setelah Taufik Hidayat yang klaim medali emas.
Setelah Olimpiade 2004, karier bulu tangkis Sony Dwi Kuncoro sedikit meredup. Penampilannya terganggu oleh cedera yang memaksanya absen.
Berhasil bangkit di tahun 2008, berbagai medali dia sumbangkan, salah satunya Indonesia Super Series yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta.
Namun lagi-lagi, cedera kerap menghantui langkah Sony Dwi Kuncoro. Ia pun tampil inkonsisten sampai akhirnya memilih pensiun pada 2019.
Kini, Sony Dwi Kuncoro dikabarkan sukses dengan profesi barunya setelah gantung raket dari dunia bulu tangkis yang membesarkan namanya.
Lantas, bagaimana kabar Sony Dwi Kuncoro sekarang? Berikut ulasannya.
- Instagram @sonydwikuncoro
Lahir di Surabaya, 7 Juli 1984, Sony Dwi Kuncoro lahir dari pasangan yang 'gila' akan olahraga bulu tangkis yaitu Mochamad Sumadji dan Asmiati.
Maka wajar jika Sony Dwi Kuncoro sejak kecil sudah dilatih keras oleh sang ayah. Ia bahkan rela meninggalkan sekolahnya demi menjadi atlet bulu tangkis.
Sony Dwi Kuncoro kemudian bergabung dengan klub Suryanaga di Surabaya. Dari sinilah, bakatnya tercium PBSI hingga terpilih masuk pelatnas.
Ia langsung tampil di dua turnamen bergengsi yaitu Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Asia Junior tahun 2000. Dari keduanya, ia kalah di final dari pemain China.
Puncaknya ialah ketika Sony Dwi Kuncoro mewakili Indonesia di Olimpiade 2004. Ia berhasil dapat medali perunggu usai kalahkan atlet Thailand Boonsak Ponsana.
Setelah itu, karier Sony Dwi Kuncoro terbilang naik turun. Sempat meraih beberapa gelar, namun ia juga sibuk melawan cedera yang kerap menghantuinya.
Padahal saat itu, pebulutangkis asal Surabaya tersebut digadang-gadang bisa menggantikan Taufik Hidayat yang performanya mulai menurun.
Load more