Dinilai Masih Minim Prestasi, Taufik Hidayat Beri Ultimatum pada Pelatnas agar Tak Fokus Mengejar Peringkat Dunia
- ANTARA/Aloysius Lewokeda/am.
tvOnenews.com - Baru-baru ini, Wakil Ketua Umum PP PBSI, Taufik Hidayat, memberi teguran tegas kepada jajak pelatih pelatnas bulu tangkis agar tidak hanya fokus mengejar peringkat dunia.
Taufik Hidayat meminta jajaran pelatih pelatnas untuk memperjuangkan prestasi nyata berupa gelar juara.
Taufik menegaskan, PBSI telah memberikan waktu yang cukup kepada para pelatih sejak awal tahun untuk membuktikan kinerja mereka.
- ANTARA/Aloysius Lewokeda/am.
Akan tetapi, hingga pertengahan musim 2025 sejumlah sektor dinilai belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
“Evaluasi kemarin lebih ke pelatih, ke atletnya belum. Saya sudah ultimatum juga. Sudah enam bulan lebih, jangan hanya kejar ranking, masyarakat inginnya juara. Juara itu cuma satu, tidak ada juara dua,” kata Taufik Hidayat.
Taufik menekankan pelatih memiliki tanggung jawab besar dalam membina dan mengembangkan performa atlet, baik secara teknis maupun mental. Oleh karena itu, hasil akhir menjadi tolok ukur utama.
“Kami lihat dari Januari sampai sekarang, kalau tidak memenuhi target, kami buka lagi rekam jejaknya. Kalau tidak ada prestasi, buat apa dipertahankan,” ujarnya.
Peraih medali emas Olimpiade itu menjelaskan kalau PBSI sudah menerapkan sistem evaluasi berjenjang kepada pelatih melalui surat peringatan bertingkat, mulai dari SP1 hingga SP3, sesuai dengan capaian target masing-masing sektor.
“Pelatih juga jangan enak-enakan. Semua ada ukurannya, target nya masing-masing, dan tidak bisa disamakan. Kita lihat siapa yang dilatih, apa janjinya, dan sudah sampai mana,” katanya.
Selain itu, Taufik menyebut pentingnya kemampuan pelatih dalam membangun hubungan yang baik dengan atlet.
Menurutnya, pelatih harus bisa menyesuaikan diri, membangun chemistry, dan menjadi figur yang mendukung di dalam maupun di luar lapangan.
“Pelatih harus bisa menyesuaikan. Tidak bisa satu pemain satu pelatih. Harus bisa jadi kakak, orang tua, bahkan psikolog. Kalau semua merasa tidak cocok, ya susah,” ujarnya.
Taufik memastikan keputusan evaluasi akan berdasarkan data objektif yang dikumpulkan oleh Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres).
Load more