Herry IP pun mengibaratkan permainan mereka layaknya roller coaster. Karena bukan hanya tak kosisten, tapi juga kadang mereka ada di atas bahkan ada di titik rendah.
“Kadang bagus dan berada di puncak seperti Bagas/Fikri yang pernah jadi juara All England. Atau Pram/Yere juara Asia dan Leo/Daniel berjaya di Indonesia dan Thailand Masters. Tetapi setelah itu, performa mereka berada di bawah. Sering kalah di babak-babak awal. Belum konsisten,” kata Herry IP.
Herry IP mengakui tiga pasangan itu memang perlu waktu untuk sampai ke penampilan terbaiknya.
“Perlu proses agar mereka bisa masuk jajaran elite ganda putra dunia. Segalanya tidak bisa instant. Kami harus terus berikhtiar mengasah kemampuan mereka untuk masuk ke jajaran elite dunia,” kata Herry IP. (hfp)
Load more