Florida, Amerika Serikat – Tak ada yang mustahil bagi Hansel Emmanuel. Bertinggi 196 cm, pemuda asal Republik Dominika bermimpi kelak bisa bermain di NBA walau memiliki hanya satu tangan.

Berusia baru 18 tahun, Hansel Emmanuel yang memiliki hanya satu tangan akan bermain di NCAA untuk Northwestern University pada musim 2022-2023.

Setiap musim, ratusan anak muda melakoni debut di NCAA, kompetisi bolabasket level universitas di Amerika Serikat yang kerap menjadi batu loncatan menuju strata profesional, NBA. Namun bakat-bakat muda tidak seperti Emmanuel yang beraksi hanya dengan satu tangan.

Lalu mengapa fisik Hansel Emmanuel tak lengkap? Hansel kehilangan lengan kirinya sewaktu berusia enam tahun. Sebuah dinding beton menimpa kala ia mencoba memanjat bersama teman.

Emmanuel menghabiskan waktu dua jam lebih di bawah dinding. Saking berat beban menghancurkan tendon di lengannya hingga ia terpaksa menjalani proses amputasi.

Mampu Atasi Trauma

Sejak sekolah dasar, Emmanuel sudah menyukai basket, gairah warisan dari sang ayah. Namun olahraga bola keranjang menghilang dari hidupnya beberapa saat setelah ia mengalami kecelakaan. Hansel kecil menderita trauma.

"Saya tidak ingin melakukan apa pun. Saya tidak bisa mengikat tali sepatu, saya tidak bisa minum segelas air," kenang Emmanuel bertahun-tahun kemudian.

Secara perlahan, Hansel coba melakukan latihan menembak bola dengan satu tangan. Ia melakukan selama berjam-jam hingga membuat semangat bermain basketnya kembali tumbuh. Namun ayahnya melarang untuk menjadi pebasket profesional.

"Ayah tidak ingin saya bermain karena cedera yang mungkin saya dapatkan," Emmanuel mengaku.

Selanjutnya Hansel Emmanuel membuat sejumlah aksi viral, termasuk melakukan dunk spektakuler. Pada 2020, Florida Life Christian Academy merekrut ia hingga kelak membuka jalannya main di NCAA.

Sambutan Bintang-bintang NBA

Kehebatannya di lapangan membuat Hansel Emmanuel jadi sorotan. Bintang NBA, Kyrie Irving, bahkan meminta foto bersama. Begitu pula dengan Shaquille O'Neal menyatakan kekaguman kepada Hansel.

"Saya berharap orang-orang mengerti betapa berbeda Hansel Emmanuel," kata Shaq. "Dia mengalahkan beberapa pemain sekolah menengah terbaik dengan satu tangan."