Meski sudah tersisih, nona Raducanu masih bisa menyenangkan wartawan dan penggemarnya. Saat wawancara seusai pertandingan Wimbledon, remaja berusia 19 tahun unjuk kebolehan lain dengan menjawab pertanyaan asal China dengan berbicara tidak dalam Bahasa Inggris, melainkan Mandarin.
Setelah mengoceh dalam Bahasa Mandarin, Emma menyeletuk santai. “Bagaimana itu tadi? Apakah kalian mengerti?” ujar putri dari ibu seorang China dan ayah asal Romania.
Walau menyenangkan bagi penggemar, kekalahan remaja kelahiran Kanada tampak mempengaruhi jumlah penonton Wimbledon. Selain Emma Raducanu, Inggris pun kecewa lantaran petenis tunggal putra, Andy Murray, pun sudah kalah.
Jumlah penonton Wimbledon pada tiga hari pembuka turun 11% daripada perhelatan tiga tahun silam pada waktu yang sama, menurut kantor berita PA.
Total penonton tiga hari pembuka pertandingan mencapai angka 114.573 orang, turun dari jumlah 128.934 penonton pada tiga hari pelaksanaan 2019. Pada 2020, Wimbledon batal terlaksana akibat pandemi Covid-19 dan 2021 berlangsung dengan pembatasan jumlah penonton.
Berdasarkan analisis All England Lawn Tennis & Croquet Club, angka pada 2022 merupakan grafik terendah sejak 2016 saat sebanyak 114.137 penonton hadir pada tiga hari pertama.
Pada 2019, Wimbledon Open mampu memikat 500.397 orang dalam 13 hari penyelenggaraan, yang menjadi rekor penonton terbanyak sepanjang gelaran turnamen tertua grand slam di Inggris.
Memasuki babak ketiga Wimbledon Open 2022, sejumlah pemain unggulan, macam Novak Djokovic, Ons Jabeur hingga Stefanos Tsitsipas masih bertahan dan melenggang ke fase berikutnya. Namun tak ada lagi dua andalan tuan rumah, Andy Murray dan Emma Raducanu. (wnb/raw)
Load more