Kompetisi Bola Voli Nasional (Livoli) Segera Bergulir Lagi di Tiga Kota

Jakarta – Setelah terhenti selama dua tahun karena pandemi, Kompetisi Liga Voli (Livoli) Divisi Utama dan Kejuaraaan Nasional Antarklub (Divisi Satu) akan bergulir lagi.

Dua divisi tertinggi kompetisi bola voli Tanah-Air, Liga Voli (Livoli) Divisi Utama dan Kejuaraaan Nasional Antarklub (Divisi Satu), akan kembali berputar setelah lama vakum akibat wabah. Kabar datang dari hasil pertemuan Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI dengan klub-klub peserta Livoli Divisi Utama.

Melalui pertemuan yang berlangsung secara virtual pada Rabu (22/06/2022), Ketua III Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny S. Surkatty mengatakan pelaksanaan Livoli Divisi Utama 2022akan berbeda dari edisi-edisi sebelumnya.

"Pada tahun ini, Livoli akan dilaksanakan di tiga kota, yaitu Banyuwangi, Solo, dan Magetan," kata Hanny S. Surkatty yang menjelaskan Banyuwangi dan Solo akan menjadi tempat pelaksanaan babak regular dan Magetan merupakan pelaksana pertandingan babak final four dan grand final.

Pada fase regular, empat tim putra dan empat putri akan berkompetisi di Banyuwangi 11-16 Oktober 2022. Delapan klub bersaing lagi di Solo pada 18-23 Oktober 2022. Magetan melaksanakan final four pertama 4-6 November 2022, final four kedua 8-10 November dan grand final 12-13 November 2022.

Delapan tim putra peserta divisi utama adalah Berlian Bank Jateng, Samator Surabaya, TNI AU, DPUPR Grobogan, Indomaret, Yuso Yogyakarta, Pasundan, dan Mabes TNI. Kelompok putri terdiri dari Bank Jatim, Popsivo Polwan, TNI AL, Vita Solo, Kharisma, TNI AU, Wahana Express Group, dan Petrokimia.

Jumlah Hadiah Meningkat

Fase regular membagi delapan tim putra dan delapan putri ke dalam dua grup. "Dari Banyuwangi dan Solo nantinya masing-masing diambil dua tim teratas untuk masuk final four di Magetan. Tim yang berada di peringkat keempat dari dua tempat terkena degradasi ke divisi satu," ujar Hanny.

Selain sistem pelaksanaan yang berbeda, Livoli 2022 juga menaikkan jumlah total hadiah uang pembinaan, dari 195 juta rupiah menjadi sebesar Rp400 juta. Setiap tim peserta mendapatkan subsidi sebesar Rp15 juta untuk babak reguler dan Rp25 juta untuk final four dan final.