Ini 6 Petinju Muslim Juara Dunia, Tiga Orang Merupakan Mualaf, Muhammad Ali Terhebat
Kemudian Hamed meraih gelar kelas bulu IBF tahun pada 2007 dan gelar WBC pada 1999 sampai 2000. Penampilannya sangat enerjik dan sangat menghibur. Bertarung sebanyak 37 kali, Pangeran Naseem mengalami hanya satu kali kekalahan ketika berhadapan dengan Marco Antonio Barrera.
4. Bernard Hopkins
Berbeda dengan Naseem Hamed, Amir Khan dan Ruslan Chagaev, Bernard Hopkins ialah seorang mualaf dari Amerika Serikat. Bernard Hopkins mempunyai julukan The Executioner atau Sang eksekutor yang merajai kelas menengah pada kurun tahun 1988 sampai 2016.
Bernard Hopkins ialah petinju yang mampu menjadi juara dunia di kelas yang berbeda, kelas menengah dan kelas berat ringan. Pertama kali menjadi juara dunia pada 1995 di kelas menengah IBF, ia sukses pula menjadi juara dunia kelas berat ringan IBO pada 2006.
Hopkins juga menjadi petinju yang paling sukses dan masih menjadi juara dunia di tiga dekade. Bahkan The Executioner berhasil menjadi juara dunia tertua ketika umurnya sudah mencapai 49 tahun 49 hari.
5. Mike Tyson
Siapa tidak kenal dengan nama Mike Tyson? Pria berjuluk Iron Mike merupakan petinju yang terkenal dengan pukulan keras dan mematikan. Menjadi mualaf ketika ia mendapat hidayah dari dalam penjara dan memilih nama muslim sebagai Abdul Azis.
Mike Tyson memulai kiprahnya di tinju profesional kelas berat pada 1985. Hanya setahun kemudian, 1986, dalam usia yang masih sangat muda, 20 tahun dan 145 hari, Iron Mike berhasil menjadi juara dunia kelas berat WBC dengan mengalahkan juara bertahan Trevor Berbick.
Sampai saat ini, Mike Tyson tercatat sebagai petinju termuda sepanjang sejarah yang menjadi juara dunia kelas berat. Bertarung sebanyak 58 kali, Tyson mencatat rekor 50 kali menang, 6 kali kalah dan 2 kali no contest.
6. Muhammad Ali
Sebelum Mike Tyson, dunia tinju kelas berat lebih dulu jatuh cinta pada Muhammad Ali. Meskipun sudah meninggal dunia, nama besar Muhammad Ali masih harum. Kiprahnya di dunia tinju sangat menginspirasi penggemarnya, di dalam maupun di luar ring.
Mulai bertinju dari usia 12 tahun, sepuluh tahun kemudian, pada usia 22 tahun, Muhaamad Ali sudah berhasil menjadi juara dunia kelas berat WBA dan WBC dengan mengalahkan Sonny Liston.
Load more