Ketua panitia pelaksana, Avianto Budi Harioko, menjelaskan bahwa sebanyak 30 peserta dari 11 provinsi Indonesia mengikuti kegiatan PRSI. Bahkan satu peserta dari luar negeri, yakni Thailand, ikut mendaftar dalam kepelatihan yang bertujuan meningkatkan sumber daya manusia, terutama bidang wasit polo air.
Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin E. Rahardjo, menyampaikan apresiasi dari federasi akuatik Indonesia atas pelaksanaan kegiatan pelatihan yang tidak hanya meningkatkan bidang perwasitan, tapi juga bertujuan turut memperbarui pengetahuan tentang perkembangan peraturan polo air dunia.
Menurut Harlin, setelah 2,5 tahun hampir tanpa kegiatan lantaran pandemi Covid-19, FINA Water Polo School for Referee pada Juni 2022 bisa menjadi tonggak keberhasilan polo air Indonesia untuk mengembangkan wawasan atlet maupun pelatih hingga mendukung peningkatan prestasi tim nasional.
"Alhamdulillah, pada SEA Games 2019 Filipina, kita mendapatkan medali emas. Kita berharap, prestasi tim nasionali terus-menerus berkesinambungan pada masa depan. Dan selain tim nasional yang kuat, kita juga bisa menciptakan wasit yang tangguh dan berpengaruh," kata Harlin E. Rahardjo.
Hadir dalam kegiatan pelatih wasit bersama Ali Patiwiri, Sekretaris Jenderal PB PRSI, dan Teuku Dean Baldwin sebagai Komisi Teknik Polo Air, Harlin menambahkan penjelasan bahwa meningkatkan kualitas wasit Indonesia turut menjadi bagian dari diplomasi olahraga di kejuaraan internasional.
"Kalau kita ingin berprestasi di polo air, selain pemain dan pelatih yang harus hebat, kita juga harus memiliki wasit-wasit yang mumpuni sebagai bagian dari diplomasi. Kalau wasit kita unggul, Indonesia semakin disegani," ujar Harlin.
Sebelum pelaksanaan “FINA Water Polo School for Referee” 2022, terakhir kali PRSI menggelar pelatihan bagi wasit polo air Indonesia pada 2018 atau sebelum pandemi Covid-19. (dwi/raw)
Load more