Pelatih Vita Solo Ungkap Biang Kerok Gagal Juara Livoli Divisi 1 2025, Gara-Gara...
- PBVSI
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Vita Solo, Agus Suyanto mengungkapkan alasan mengapa anak asuhnya kalah dari Yuso Yogyakarta hingga akhirnya gagal menjadi juara di Livoli Divisi 1 2025.
Vita Solo dipaksa gigit jari karena mereka akhirnya tertikung dan menelan kekalahan dari Yuso Yogyakarta, dengan skor 3-1 (16-25, 25-20, 25-18, 25-23) di final Livoli Divisi 1 2025 yang digelar di Sport Center Lamongan, Minggu (2/11/2025) malam WIB.
Kemenangan ini bagi Yuso dicapai dengan perjuangan. Pada set pertama, Yuso harus mengakui keunggulan tim asal Solo itu dengan skor 16-25.
Namun, set kedua hingga keempat, anak-anak Yuso mampu menguasai jalannya laga. Set keempat sebenarnya Vita mampu mengejar perolehan angka pada akhir-akhir set, namun servis yang dilakukan pada akhir set itu keluar lapangan.
Pelatih Vita Solo, Agus Suyanto pun mengungkapkan alasan dibalik kekalahan anak asuhnya, yakni karena kehabisan stamina.
"Set keempat itu saya hanya memberi motivasi kepada anak-anak supaya tetap semangat. Tetapi stamina mereka sudah habis," kata Agus pasca pertandingan.
Menurutnya, faktor kelelahan itu penyebab para pemain Vita Solo tak mampu mengembangkan permainan.
"Set pertama saya lihat mereka masih mampu memberikan perlawanan," tambahnya lagi.
Sementara pelatih Yuso, Suwido mengatakan anak asuhannya bermain baik di partai puncak ini. Ia juga menambahkan bahwa para pemainnya menunjukkan semangat yang luar biasa sejak awal pertandingan.
"Komunikasi yang selama turnamen ini tidak jalan, ternyata malam ini bisa diatasi," kata Suwido.
Dengan gelar ini Yuso selain menerima piala dan medali juga menerima uang pembinaan sebesar Rp 50 juta. Sedangkan Vita sebagai runner up menerima Rp 35 juta.
Sementara pada perebutan peringkat ketiga, putri Mabes TNI memenangkan laga melawan Ganevo Yogya dengan skor 3-0 (25-17, 25-21, 25-13).
Selain mendapat piala, Mabes TNI menerima hadiah uang pembinaan sebesar Rp 25 juta dan Ganevo di peringkat keempat menerima Rp 20 juta.
(nad)
Load more