Dipanggil Timnas hingga Dilirik Klub Voli Jepang, Farhan Halim Akhirnya Blak-blakan Soal Rahasianya: Awalnya...
- AVC
tvOnenews.com - Nama Farhan Halim tengah jadi sorotan publik bola voli Indonesia.
Setelah sukses meraih gelar MVP Proliga 2025 bersama Jakarta Bhayangkara Presisi, outside hitter muda berjuluk Monster Ace itu kini resmi bergabung dengan VC Nagano Tridents, klub papan atas Liga Voli Jepang.
Namun di balik karier gemilangnya, Farhan ternyata punya cerita menarik soal bagaimana ia bisa menembus Timnas Indonesia hingga akhirnya dilirik klub luar negeri.
- SAVA
Dalam wawancara di kanal YouTube Artikular Klinik, pemain kelahiran Kabupaten Bandung, 26 April 2001 ini membagikan perjalanannya yang berawal dari ajang domestik.
“Kalau di Timnas dari Proliga mungkin ya. Kebetulan waktu itu, di tahun ketiga ikut Proliga akhirnya dipanggil buat Timnas,” ujar Farhan.
Ia mengaku tak pernah menyangka performanya di liga nasional akan membuka pintu menuju tim nasional.
Dari sanalah, sorotan mulai datang, tak hanya dari pelatih Timnas, tapi juga dari pencari bakat luar negeri.
“Kalau buat keluar mungkin diliatnya dari permainan pas Timnas, kayak SEA Games, terus pertandingan-pertandingan lain yang bela negara, gitu-gitu sih,” lanjutnya.
Kisah Farhan membuktikan bahwa konsistensi di kompetisi lokal bisa jadi batu loncatan besar.
- SMM Volleyball
Tampil meyakinkan bersama Bhayangkara Presisi, ia kemudian dipercaya membela Merah Putih di berbagai ajang seperti SEA Games dan SEA V.League, tempat di mana performanya makin dikenal.
Dari penampilan gemilangnya itu, perhatian klub luar negeri pun datang.
Sebelum Jepang, Farhan sempat memperkuat Hatta Club Dubai di Liga UEA dan Nakhon Ratchasima VC di Liga Thailand, bahkan meraih gelar Best Server serta membawa timnya jadi juara.
Kini, bersama VC Nagano Tridents, Farhan akan menghadapi tantangan baru di liga paling kompetitif di Asia.
Meski sudah melangkah jauh, Farhan tetap menunjukkan sikap rendah hati. Ia tak menampik bahwa adaptasi dan bimbingan dari senior menjadi kunci agar bisa terus berkembang di level tinggi.
“Sebenernya lebih ke ngalir aja. Tapi ngalirnya nggak yang ngalir gitu aja, sekalian diarahin. Kadang ikut arahan-arahan senior juga, sering sharing, paling itu sih ngambil-ngambil dari pengalaman-pengalaman mereka sih,” ungkapnya.
Load more